Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Rapor Alcoa Inc di kuartal akhir tahun lalu memerah. Namun, produsen aluminium terbesar di Amerika Serikat (AS) ini yakin bisa memperbaiki kinerja.
Tahun ini, mereka memperkirakan, permintaan aluminium global akan naik 7%, konsisten dengan pertumbuhan di tahun 2013 ditopang permintaan dari China. Industri penerbangan diramal tumbuh 7%-8% di tahun 2014, otomotif naik 1%-4%, sedangkan konstruksi dan pembangunan naik 4%-6%.
Di kuartal perdana tahun ini, Alcoa akan menggenjot dua lini bisnisnya yang masih menguntungkan, yaitu produk rekayasa (engineered) dan aluminimum gulungan (rolled).
William Oplinger, Chief Financial Officer Alcoa memperkirakan, pendapatan operasional setelah pajak dari bisnis produk rekayasa tumbuh 8%-10% dibanding pencapaian sebesar US$ 168 juta di kuartal IV tahun lalu.
Sedangkan aluminium gulungan berbentuk plat dan kertas aluminium akan tumbuh dua kali lipat di periode Januari - Maret ini. Pada kuartal terakhir tahun lalu, bisnis ini merosot terimbas penurunan permintaan pengemasan dan industri penerbangan.
Dalam beberapa kuartal terakhir, dua bisnis ini telah menunjukkan potensi keuntungan ketimbang menjual logam secara langsung ke pasar. Keduanya menyumbang 57% total pendapatan Alcoa tahun lalu.
Pada kuartal IV tahun lalu, Alcoa mencatat rugi US$ 2,3 miliar, dipicu penurunan pendapatan, penghapusan investasi (writedown) pabrik smelter Alumax di tahun 1998 dan Reynolds Metals di tahun 2000, serta pembayaran sanksi dugaan korupsi dalam penjualan komoditas di Bahrain, Timur Tengah.