kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Alibaba akan impor barang US$ 200 miliar ke China, termasuk dari Indonesia


Rabu, 07 November 2018 / 07:04 WIB
Alibaba akan impor barang US$ 200 miliar ke China, termasuk dari Indonesia
ILUSTRASI. Jack Ma


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba Group Holding Ltd. berkomitmen untuk mengimpor produk senilai US$ 200 miliar dari 120 lebih negara dalam lima tahun ke depan, termasuk dari Indonesia.

Komitmen tersebut merupakan wujud nyata dari strategi jangka panjang Alibaba terhadap globalisasi serta untuk mendorong upaya pemenuhan permintaan konsumen China yang semakin meningkat terhadap produk-produk internasional yang berkualitas tinggi dari luar negerinya.

"Globalisasi adalah salah satu strategi pertumbuhan jangka panjang yang paling kritikal bagi Alibaba. Kami membangun infrastruktur perdagangan masa depan untuk merealisasikan globalisasi ekonomi digital di mana perdagangan menjadi mungkin bagi negara-negara di seluruh dunia,” kata Daniel Zhang, CEO Alibaba Group dalam keteranga resminya, Selasa (6/11).

Daniel mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi inovatif dan ekosistem yang kuat, Alibaba juga ingin membuat perdagangan global menjadi lebih inklusif dan memenuhi misi perusahaan untuk memberikan kemudahan perdagangan di era digital.

Pengumuman komitmen impor tersebut disampaikan Alibaba dalam acara Global Import Leadership Summit yang diadakan dalam pameran China International Import Expo 2018 di Shanghai, China.

Mulai tahun 2019 hingga 2023, Alibaba akan mendukung impor produk-produk internasional dari perusahaan-perusahaan berbagai skala di negara-negara utama seperti Jerman, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Indonesia dan Korea Selatan.

Beberapa merek global terkemuka termasuk P&G, Nestlé, JBS, dan Refa, telah menjajagi kemitraan secara holistik dengan seluruh ekosistem Alibaba. Kolaborasi dengan berbagai unit bisnis Alibaba akan memungkinkan merek-merek tersebut secara efektif menjangkau kaum menengah China yang merupakan pendorong pertumbuhan konsumsi di negara tersebut.

“Kelas menengah di China sedang bertumbuh. Pendapatan di China meningkat, konsumen ingin mendapatkan akses yang cepat untuk beragam produk berkualitas tinggi dari seluruh dunia,” kata Alvin Liu, General Manager di Tmall Impor and Export.

Alvin mengungkapkan, Tmaill pun telah berada di posisi yang dapat membantu brand internasional bergabung ke dalam pasar China seiring dengan penduduk China yang ingin menaikkan gaya hidupnya.

Berdasarkan laporan bersama dari Deloitte China, Kamar Dagang Internasional China, dan AliResearch, pertumbuhan ekonomi China beberapa tahun terakhir ini telah mendorong peningkatan masyarakat menengah sehingga permintaan produk-produk impor berkualitas juga meningkat.

Laporan tersebut mencatat bahwa pangsa pasar e-dagang lintas negara di China telah tumbuh dengan signifikan, dengan proporsi barang impor di penjualan e-dagang tumbuh dari 1,6% di tahun 2014 menjadi 10,2% di tahun 2017.

Sementara jumlah konsumen di Tmall Global, platform Alibaba yang didedikasikan untuk belanja lintas negara, tumbuh sepuluh kali lipat dari tahun 2014 sampai 2017.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×