Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produsen mobil listrik asal China, BYD, mencatat penurunan produksi pada Juli 2025 sebesar 0,9% secara tahunan, mengakhiri tren pertumbuhan selama 16 bulan berturut-turut yang telah menjadikannya produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.
Berdasarkan laporan bulanan ke Bursa Efek Hong Kong pada Jumat (1/8/2025), BYD memproduksi sebanyak 317.892 unit kendaraan listrik murni (EV) dan hybrid plug-in (PHEV) secara global pada Juli lalu.
Baca Juga: Isu Harga BYD Atto 1 Naik, Ini Jawaban Resmi, Cek Juga Harga Mobil Listrik BYD Lain
Sementara itu, penjualan hanya naik tipis 0,6% menjadi 344.296 unit, melambat tajam dibandingkan kenaikan 12% pada Juni.
Secara rinci, penjualan dan produksi EV masih mengalami pertumbuhan dibandingkan Juli tahun lalu. Namun, penjualan PHEV anjlok 22,6% dan produksinya turun 24,6%.
Sebelumnya, BYD terakhir kali mencatat penurunan produksi pada Februari 2024, seiring dengan perlambatan industri otomotif selama perayaan Tahun Baru Imlek, yang pada tahun tersebut jatuh pada Februari (berbeda dari Januari di tahun sebelumnya).
Sebagai pesaing utama Tesla dari China, BYD sempat mencetak rekor produksi dan penjualan tertinggi pada kuartal IV-2024, sebelum mulai melambat sepanjang 2025.
Baca Juga: Tren Mobil Listrik Murah Meningkat, Pasar Indonesia Dikuasai Wuling dan BYD
Dengan 41% dari total lebih dari 4 juta unit penjualan tahun lalu berasal dari mobil listrik, BYD berhasil menyalip Tesla sebagai penjual EV terbesar dunia.
Namun, di tengah persaingan harga yang ketat di pasar otomotif terbesar dunia, BYD mulai mengurangi kecepatan produksi dengan memangkas jumlah shift di beberapa pabrik di China serta menunda penambahan lini produksi baru, seperti dilaporkan Reuters pada Juni lalu.