Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - HANGZHOU. Setelah bertahun-tahun riset, raksasa ritel asal Cina Alibaba akhirnya bakal masuk pasar Eropa. Banyak pebisnis kecil juga telah berbondong-bondong bergabung dengan platform AliExpress.
Dilaporkan Reuters, Rabu (8/1) penetrasi Alibaba di Eropa bakal menganggu bisnis Amazon. Sumber Reuters menyatakan Alibaba bakan telah menyiapkan imbalan yang lebih menarik agar para pemasok Amazon beralih ke AliExpress.
AliExpress dilaporkan telah mendekati sejumlah merek-merek ternama seperti Mango, Benetton, hingga grup mode asal Spanyol Tendam yang memiliki merek Cortifiel untuk turut menjajakan produk mereka di platformnya.
Baca Juga: Mengincar pasar China, Manchester United gandeng Alibaba
Namun, sumber Reuters lainnya bilang bahwa merek-merek tersebut merasa AliExpress tak cocok untuk memasarkan produk mereka seperti rok mini kulit imitasi berharga US$ 18, atau jaket batwing seharga US$ 14.
Seorang eksekutif yang menolak ajakan Alibaba menyatakan para pemasok ini butuh berada di lingkungan yang aspiratif. Sementara eksekutif lainnya menyatakan bahwa AliExpress belum mapan di Eropa.
Meski demikian Eksekutif AliExpress Wang Mingqiang dalam sebuah wawancara dengan Reuters mengatakan bahwa merek-merek asing tersebut sejatinya butuh waktu untuk lebih memahami platformnya.
“Kami memberikan ruang untuk para merek-merek tersebut membangun etalasenya sendiri di platform kami. Mereka bisa membuat laman perusahaan secara personal dengan gambar, dan video sebagaimana mereka mau,” kata Wang.
Sementara Benetton dan Tendam menolak untuk memberikan komentar, termasuk apakah mereka diajak bergabung oleh Alibaba. Adapun Mango hanya mengatakan pihaknya tak memasarkan produk di AliExpress, maupun di Amazon.
Jurubicara AliExpress juga enggan berkomentar soal apakah pihaknya memang telah mengajak sejumlah merek sing di Eropa tersebut.
“Kami terus menjajaki peluang untuk bekerjasama dengan mitra yang berbeda dan berkomitmen untuk bertindak sebagai mitra terpecaya bagi konsumen dan penjual,” katanya.
Sampai sekarang Alibaba memang masih fokus menjual roduk-produk asal China berharga murah di luar negeri. Namun, dalam enam bulan terakhir AliExpress sebenarnya telah memulai membuka paltformnya bagi para pemasok maupun merek lokal.
Mereka berupaya mereplikasi model pusat belanja virtual yang telah berkontribusi terhadap setengah penjualan daring di China.
“Penjual di luar negeri memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsumen lokal, produk mereka tentu lebih baik karena mereka lebih dengan dengan konsumennya,” sambung Wang.
Alibaba telah meluncurkan ekspansi globalnya sejak 2010. Di Eropa, mereka menargetkan untuk bisa masuk Spanyol dan Italia, ditambah sejumlah negara Eropa-Asia seperti Rusia, dan Turki.
CEO Alibaba Daniel Zhang bilang Spanyol dibidik karena merupakan pasar dengan merek lokal yang kuat. Strategi ini juga diharapkan dapat memenuhi targetnya untuk meraih 2 miliar pelanggan pada 2036 mendatang.
AliExpress bakal memberikan tarif bulanan bagi para pedagangnya di Spanyol kelak. Sementara komisi untuk barang yang terjual kisaran 5% hingga 8%.
Baca Juga: Bukalapak ikuti suksesi Alphabet dan Alibaba
Sebagai perbandingan, di Eropa Amazon pasang harga iuran € 39 per bulan dengan komisi di kisaran 7%-15%. Dimana barang-barang seperti perhiasan dan aksesoris gawai bakal dibebani komisi lebih besar.
Sayang Amazon enggan berkomentar soal ekspansi Alibaba ini. Di Eropa sendiri, Amazon merupakan pasar daring terbesar di Inggris, Prancis, Jerman, Italia. Khusus di Sanyol, diperkirakan ada 8.000 pelaku usaha kecil yang telah bergabung dengan Amazon.
Meski demikian, Juru Bicara AliExpress bilang kini telah ada ribuan pelaku usaha kecil yang telah mendaftar di AliExpress sejak platform dibuka pada 2019 lalu.
Salah satu kerjasama yang terkenal adalah ketika AliExpress teken kontrak dengan pusat perbelanjaan di Spanyol El Corte Ingles Juni lalu. Perusahaan kosmetik Le Tout juga telah mulai memasarkan produknya di AliExpress sejak tahun lalu.
Direktur Utama Le Tout Alvaro Dominguex mengaku produk yang dipasarkan di AliExpress 12 kali lebih banyak dibandingkan pemasarannya di Amazon.