Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Kekhawatiran terhadap masa depan ekonomi China semakin meningkat. Raksasa teknologi China, Alibaba Group Holding Ltd kena getahnya. Kondisi mencemaskan di China memicu aksi jual investor terhadap saham Alibaba. Alhasil, saham perusahaan e-commerce terbesar di China itu terjun bebas.
Pada pembukaan perdagangan Selasa (25/8), saham Alibaba anjlok sebesar 3,4% ke level US$ 65,86 per saham. Saham Alibaba melanjutkan tren bearish setelah turun 3,5% di Senin atau sehari sebelumnya.
Dus, guncangan di pasar finansial membuat saham Alibaba menembus level harga penawaran saham perdana (IPO). Saat melantai pertama kali di bursa New York (NYSE), saham Alibaba dipatok sebesar US$ 68 pada September 2014.
Padahal, saham Alibaba sempat menjadi primadona investor Amerika dengan menyabet predikat valuasi IPO terbesar sepanjang masa. Saham Alibaba pun sempat mendaki ke level tertinggi di US$ 119,15 pada November 2014.