kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Kekayaan pemilik Alibaba Group Holdings merosot


Jumat, 14 Agustus 2015 / 13:17 WIB
Kekayaan pemilik Alibaba Group Holdings merosot


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto

BEIJING. Bagaimana rasanya kehilangan harta kekayaan sebanyak ratusan juta dollar AS dalam sehari? Ini dialami miliarder asal China, Jack Ma, pemilik kerajaan bisnis belanja online (e-commerce) di bawah kendali Alibaba Group Holding Ltd.

Seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (13/8), kekayaan sang miliarder terkuras hingga US$ 752 juta pada Rabu (12/8). Penyebabnya adalah penurunan harga saham Alibaba, yang terperosok ke posisi terendah sejak saham perusahaan itu diperdagangkan di bursa pada September 2014 silam.

Saham Alibaba yang listing di bursa New York dua hari lalu turun hingga 5,1% dalam sehari ke posisi US$ 73,38 per saham. Meski merosot, harga Alibaba masih di atas harga saat initial public offering (IPO). Pada IPO, saham Alibaba diperdagangkan di level US$ 68 per saham.

Akibat harga saham anjlok, kekayaan Jack Ma di atas kertas, tergerus 2,4% dalam sehari ke level US$ 31,2 miliar.

Bloomberg Billionaires Index mencatat mantan guru bahasa Inggris itu menduduki ranking ke-21 orang terkaya di dunia. Sementara Forbes menempatkan Jack Ma ke peringkat 30, orang terkaya dunia dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 22,5 miliar.

Kemampuan pria lulusan Bachelor of Arts Schience, Hangzhou Teacher's Institute tersebut memang kembali diuji. Kali ini, pelemahan pertumbuhan ekonomi China yang terburuk sejak tahun 1990, telah menekan kinerja Alibaba.

Seperti dilaporkan CNBC, manajemen Alibaba menyebutkan pada kuartal yang berakhir Juni 2015, pendapatan perusahaan tumbuh 28,74% menjadi US$ 3,27 miliar dari periode sama setahun lalu sebesar US$ 2,54 miliar.

Namun perolehan tersebut masih di bawah ekspektasi investor. Sebab, berdasarkan konsensus analis yang disurvei Reuters berharap, Alibaba bisa membukukan pendapatan sebanyak US$ 3,39 miliar.

Masalah kembali muncul setelah China mendevaluasi mata uangnya sebesar 1,6%, Rabu (12/8) dan 1,9% sehari setelahnya.

Akibatnya, investor kian meragukan kemampuan Alibaba mencetak keuntungan, setelah langkah yang diambil Pemerintah China menunjukan kekhawatiran. Sayang, saat dikonfirmasi, Jurubicara Alibaba, Robert Christie belum bersedia memberikan komentar atas situasi ini.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×