Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pengecer online raksasa, Amazon.com Inc, akan mengakhiri kebijakan cuti berbayar untuk karyawan karena Covid-19 mulai 2 Mei. Hal itu diungkapkan perusahaan itu kepada staf yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu (30/4).
Perubahan tersebut mengikuti ketersediaan vaksin Covid-19 dan pedoman yang direvisi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, kata Amazon dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Saat ini, karyawan Amazon yang berbasis di AS akan mendapatkan lima hari cuti yang tidak dibayar setelah diagnosis Covid-19 yang dikonfirmasi, Amazon mengatakan kepada para pekerja dalam pesan yang diberikannya kepada Reuters.
“Kami dapat terus menyesuaikan dengan aman dengan kebijakan pra-Covid-19 kami,” kata perusahaan itu, mengutip pelonggaran pandemi yang berkelanjutan, ketersediaan vaksin dan perawatan, dan panduan kesehatan masyarakat yang diperbarui.
Baca Juga: Amazon.com Inc akan Tutup 6 Toko Whole Foods di 4 Negara Bagian
Perubahan terjadi di tengah arus tantangan bagi Amazon setelah upaya baru-baru ini untuk menyatukan beberapa gudang. Pada bulan April, para pekerja di gudang Amazon yang berada di New York City memilih untuk membentuk serikat pekerja pertama.
Pada hari Sabtu, Amazon mengatakan menghentikan pemberitahuan di seluruh situs tentang kasus positif di fasilitas, kecuali diwajibkan oleh hukum, serta upaya untuk mendorong vaksinasi.
Pada bulan Januari, Amazon memangkas cuti berbayar untuk pekerja dengan virus corona menjadi satu minggu, atau hingga 40 jam. Sebelum itu, Amazon memberikan cuti berbayar selama dua minggu untuk karyawan yang positif Covid-19.
