CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Amerika longgarkan rekomendasi perjalanan ke 110 negara, termasuk Indonesia?


Rabu, 09 Juni 2021 / 08:47 WIB
Amerika longgarkan rekomendasi perjalanan ke 110 negara, termasuk Indonesia?
ILUSTRASI. CDC AS telah melonggarkan rekomendasi perjalanan ke lebih dari 110 negara dan wilayah. REUTERS/Lucy Nicholson


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah melonggarkan rekomendasi perjalanan ke lebih dari 110 negara dan wilayah. Daftar wilayah tersebut termasuk Jepang, menjelang pelaksanaan Olimpiade.

Peringkat baru CDC, pertama kali dilaporkan oleh Reuters, termasuk daftar 61 negara yang peringkatnya diturunkan dari "Level 4" tertinggi. 

"Sementara, 50 negara dan wilayah telah diturunkan ke Level 2 atau Level 1," kata seorang juru bicara CDC kepada Reuters. 

Daftar negara dengan peringkat terendah untuk risiko Covid-19 saat ini termasuk Singapura, Israel, Korea Selatan, Islandia, Belize, dan Albania.

Adapun negara-negara yang saat ini terdaftar di "Level 3" adalah Prancis, Ekuador, Filipina, Afrika Selatan, Kanada, Meksiko, Rusia, Spanyol, Swiss, Turki, Ukraina, Honduras, Hongaria, dan Italia.

Baca Juga: Pfizer akan perluas uji coba vaksin Covid-19 pada anak-anak di bawah 12 tahun

Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memperbarui rekomendasinya untuk mencerminkan pembaruan metodologi baru-baru ini.

Mengutip Reuters, Departemen Luar Negeri juga menurunkan peringkatnya terhadap 85 negara dan wilayah, termasuk Jepang. Pada 24 Mei, Departemen Luar Negeri telah mendesak agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang, dengan alasan gelombang baru kasus virus corona sebelum Olimpiade Tokyo akan dimulai pada 23 Juli.

Peringatan Departemen Luar Negeri menimbulkan kekhawatiran dan mendorong Gedung Putih untuk menegaskan kembali dukungannya terhadap rencana Tokyo untuk menyelenggarakan Olimpiade musim panas ini dan untuk atlet AS yang bersaing di sana meskipun ada gelombang infeksi baru dan tingkat vaksinasi yang rendah di negara tuan rumah.

Baca Juga: Amerika Serikat berupaya membendung imigran asal Guatemala, El Salvador dan Honduras


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×