Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di industri farmasi, Amgen, mengumumkan akan memangkas 450 pekerja atau kurang 2% dari total tenaga kerja Amgen.
Seperti dilansir Reuters pada Jumat (17/3), pemutusan hubungan kerja (PHK) ini menjadi yang kedua di tahun 2023, di tengah tekanan yang makin besar pada harga obat dan inflasi yang tinggi.
"Kami melakukan perubahan ini untuk menyelaraskan kembali basis pengeluaran kami dalam menghadapi tekanan yang semakin besar pada harga obat dan tingkat inflasi yang tinggi," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Sebagai informasi, perusahaan ini memiliki sekitar 25.200 pekerja yang tersebar di 50 negara. Keputusan Amgen merampingkan tenaga kerjanya menandakan bahwa kenaikan suku bunga yang cepat berdampak pada industri perawatan dan kesehatan.
Baca Juga: Apple Tunda Penggelontoran Bonus dan Membekukan Perekrutan Karyawan Baru
Sebelumnya, Amgen telah melakukan PHK sekitar 300 pekerjanya pada Januari lalu sebagai bagian dari perubahan organisasi perusahaan.
PHK yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) pada Januari dan Februari tahun ini telah menyentuh angka tertinggi sejak tahun 2009.
Adapun, pendapatan di kuartal keempat Amgen mengalami penurunan sedikit. Perusahaan bioteknologi ini memproyeksikan pendapatan tahun 2023 ini dalam kisaran US$ 26 miliar hingga US$ 27,2 miliar, sementara analis memperkirakan US$ 27,17 miliar.