Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Selasa (27/8), China mematok nilai tengah kurs yuan di level yang tidak pernah terlihat dalam kurun waktu lebih dari satu dekade. Kondisi ini terjadi di tengah perang dagang antara Beijing dengan Washington yang tidak berkesudahan.
Mengutip CNBC, People's Bank of China mematok nilai tengah yuan di posisi 7,0810 per dollar, lebih lemah dari patokan yuan sehari sebelumnya. Kendati demikian, berdasarkan estimasi Reuters, level itu lebih kuat dari posisi 7,1055 yang merupakan ekspektasi market.
Baca Juga: Wow, China Mematok Yuan di Level Terendah Sejak 2008
Menurut Tommy Xie, head of Greater China research OCBC Bank di Singapura, dengan menetapkan titik tengah yuan pada level yang lebih kuat dari yang diharapkan market, China dapat memberi sinyal kepada pasar bahwa mereka mungkin ingin memperlambat laju depresiasi mata uang.
"Meskipun demikian, China sudah lebih terbuka saat ini tentang rezim mata uangnya. Saat Beijing menunjukkan kepada market peran besar mereka terhadap mata uang, China masih memonitor pergerakan yuan dengan seksama," jelas Xie kepada CNBC melalui email.
Catatan saja, pada pukul 12.41 waktu Singapura, nilai tukar yuan di pasar onshore berada di level 7.1594 per dollar. Posisi ini lebih lemah 4% di sepanjang 2019.
Baca Juga: Bank sentral China desak bank gunakan suku bunga acuan sesegera mungkin
Bank sentral China membolehkan nilai tukar mata uangnya untuk diperdagangkan dalam kisaran sempit 2% di atas atau di bawah kurs tengah harian, yang ditetapkan setiap hari. Jika menyimpang terlalu jauh, PBOC biasanya mengambil langkah untuk membeli atau menjual yuan dengan tujuan meminimalisir volatilitas harian.
Sementara, yuan di pasar offshore diperdagangkan di pasar bebas dengan sebagian besar transaksi terjadi di Hong Kong, Singapura, New York, dan London. Pada hari ini, nilai yuan di pasar offshore diperdagangkan pada level 7,1728 per dollar.