kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Angkatan Laut AS Menyita 40 Ton Bahan Peledak yang Hendak Diselundupkan ke Yaman


Senin, 24 Januari 2022 / 11:49 WIB
Angkatan Laut AS Menyita 40 Ton Bahan Peledak yang Hendak Diselundupkan ke Yaman
ILUSTRASI. Kapal USS Monterey milik Armada Ke-5 Angkatan Laut AS menyita ribuan senjata yang diduga dikirim dari Iran menuju Yaman untuk mempersenjatai Houthi.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Angkatan Laut AS pada hari Minggu (23/1) mengumumkan telah berhasil menyita puluhan ton bahan kimia yang umum digunakan untuk bom dari sebuah kapal yang berlayar di Teluk Oman. Kapal ini adalah kapal yang sama dengan kapal yang menyelundupkan senjata dari Iran ke Yaman tahun lalu.

Dilansir dari Arab News, Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang bermarkas di Timur Tengah mengatakan bahwa armadanya, kapal perusak USS Cole dan sebuah kapal patroli, mencegat sebuah kapal penangkap ikan tanpa kewarganegaraan pada hari Selasa (18/1).

Kapal tersebut dilaporkan berlayar dari Iran pada rute penyelundupan senjata maritim ke Yaman. Di dalamnya, Angkatan Laut AS menemukan 40 ton pupuk urea, yang dikenal sebagai bahan utama alat peledak rakitan buatan sendiri.

Baca Juga: Kembali Panas, Uni Emirat Arab Hancurkan 2 Rudal Balistik Houthi

Dalam investigasi lanjutan, diketahui bahwa kapal itu sebelumnya sempat disita di lepas pantai Somalia dan ditemukan tahun lalu memuat ribuan senapan serbu dan peluncur roket.

Angkatan Laut AS akan menyerahkan kapal, kargo, dan awak Yaman ke penjaga pantai Yaman awal pekan ini.

Pengawas PBB mengatakan senjata dengan karakteristik teknis seperti itu kemungkinan berasal dari Iran untuk mendukung pemberontak Houthi.

Penyelundupan senjata dari Iran ke Yaman dipercaya telah membantu kelompok Houthi untuk mendapatkan kekuatan dalam melawan koalisi pemerintah yang dipimpin Arab Saudi. Perlawanan masih terjadi sampai saat ini dan membuat perang Yaman terus berkobar selama tujuh tahun.

Tingkat kekerasan naik drastis dalam beberapa minggu terakhir, bahkan ketika pembicaraan perdamaian sedang berlangsung. Kelompok pemberontak yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, telah mengklaim sejumlah serangan drone mematikan.

Baca Juga: AS: Senjata Iran adalah Penyebab Perang Yaman Masih Berlanjut




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×