Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Satu lagi kabar buruk dari perekonomian dunia. Kali ini, beritanya berasal dari negeri Kanguru. Menurut Chief Executive Officer Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) Michael Smith, tingkat utang macet di Australia akan meningkat dari sektor bisnis berisiko tinggi dan konsumen pribadi. Memburuknya kondisi perekonomian menjadi salah satu pemicunya.
“Meski perekonomian Australia cukup kebal dari memburuknya perekonomian di 2008, tapi ekonomi Aussie tidak kebal dari kondisi krisis kredit terparah sejak Great Depression di tahun 1930. Bahkan sepertinya Australia juga akan mengalami penurunan perekonomian yang signifikan selama 2009 ini,” jelas Smith.
Smith menjelaskan, utang macet yang kian membengkak datang dari perusahaan sampai individu. Pada paruh kedua tahun ini hingga 2010 mendatang, konsumen individu banyak yang bakal mengalami gagal bayar seiring dengan tingginya tingkat pengangguran.
Selain itu, Commonwealth Bank of Australia, ANZ dan National Australia Bank Ltd juga melaporkan adanya kenaikan jumlah utang macet dan melambatnya laba perusahaan pada bulan ini.
Meski demikian, adanya pemangkasan suku bunga dan stimulus sebesar A$ 42 miliar (US$ 27 miliar) akan memberikan dampak signifikan pada bisnis dan konsumen individu. Smith juga menambahkan, bank sentral Australia saat ini memiliki banyak ruang untuk terus memotong suku bunga acuannya.
Rencananya, pada minggu ini, Moody’s Investors Service akan mereview peringkat kredit perbankan Australia seiring dengan anjloknya perekonomian negara tersebut.