Sumber: Phone Arena | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) telah menjadi pemain kunci dalam industri semikonduktor global selama beberapa dekade.
Pada tahun 2020, TSMC mengumumkan rencana ambisius untuk membangun fasilitas manufaktur di Amerika Serikat, dengan lokasi yang dipilih di Phoenix, Arizona.
Proyek ini dimulai dengan pembangunan fasilitas pada Juni 2021, dan kini, dengan kabar terbaru, TSMC diperkirakan akan mulai memproduksi chip 4nm di fasilitas tersebut pada paruh kedua tahun 2024.
Keputusan ini memiliki implikasi besar bagi industri semikonduktor domestik AS dan di seluruh dunia.
Baca Juga: Apple Buka Lowongan untuk Urus Syarat Jualan iPhone di Indonesia, Berminat?
Dampak Pembangunan Fasilitas TSMC di Amerika Serikat
Pembangunan pabrik TSMC di Phoenix memberikan harapan baru bagi industri semikonduktor Amerika Serikat. Sebagai salah satu pemain utama dalam produksi chip canggih, keberadaan TSMC di AS diharapkan dapat memperkuat ekosistem semikonduktor domestik, yang sebelumnya sangat bergantung pada produsen chip luar negeri.
Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh TSMC dan para pelanggan mereka di AS, terutama terkait dengan biaya produksi yang lebih tinggi.
Biaya Produksi yang Lebih Tinggi di AS
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi TSMC adalah biaya produksi yang lebih tinggi di AS. Berdasarkan laporan terbaru, biaya produksi chip 4nm di fasilitas Phoenix akan lebih mahal 30% dibandingkan dengan biaya produksi di Taiwan.
Ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya rantai pasokan semikonduktor yang mapan di AS, yang membuat biaya bahan baku dan tenaga kerja lebih tinggi. Akibatnya, para pelanggan TSMC di AS, seperti Apple, Nvidia, AMD, dan Qualcomm, kemungkinan besar akan menghadapi harga chip yang lebih tinggi.
Baca Juga: AS Serang Balik! Biden Luncurkan Penyelidikan Perdagangan terhadap Chip asal China
Proses Produksi dan Proyeksi Masa Depan
Dalam fase pertama pembangunan fasilitas di Phoenix, TSMC menargetkan untuk memproduksi wafer sebanyak 20.000 unit per bulan.
Para pelanggan utama untuk chip 4nm yang diproduksi di fasilitas ini akan mencakup perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Nvidia, AMD, dan Qualcomm, yang terus mencari chip canggih untuk mendukung perangkat dan aplikasi mereka yang semakin kompleks.
Namun, meskipun pembangunan pabrik di Phoenix menjadi langkah besar untuk industri semikonduktor AS, fase kedua dari proyek ini menghadapi ketidakpastian. Fase kedua ini berencana untuk memproduksi chip 2nm pada tahun 2028, namun pemerintah Taiwan baru-baru ini mengeluarkan larangan terhadap TSMC untuk memproduksi chip 2nm di luar Taiwan.
Larangan ini juga berlaku untuk fasilitas di AS, yang menjadi titik perselisihan antara pemerintah Taiwan dan pihak-pihak yang berusaha membawa teknologi chip terbaru keluar dari negara tersebut.
Baca Juga: AS Berencana Masukkan Perusahaan Pemesan Chip TSMC untuk Huawei ke Daftar Hitam
Tantangan Ekonomi Global dan Ketegangan Politik
Ketegangan politik antara Taiwan dan Amerika Serikat juga turut mempengaruhi keputusan TSMC dalam ekspansi produksi chip. Presiden terpilih Donald Trump pernah mengkritik Taiwan pada musim panas lalu, mengatakan bahwa Taiwan "telah mengambil bisnis chip kami".
Hal ini memperburuk hubungan antara kedua negara terkait masalah kontrol dan produksi semikonduktor.
Sementara itu, di sisi lain, TSMC berencana untuk memulai produksi massal chip 2nm di Taiwan pada paruh kedua tahun depan. Di sisi lain, dua pabrik lain yang sedang dibangun di wilayah Phoenix juga memiliki target produksi chip 2nm pada tahun 2028.
Dengan proyeksi TSMC yang akan memproduksi chip dengan proses node lebih kecil, hingga 1.6nm di Taiwan pada tahun 2028, maka teknologi chip akan semakin canggih dan efisien.