kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab butuh 140 pekerja wanita di Badan pengawas paspor, yang melamar 107.000 orang


Senin, 05 Februari 2018 / 13:00 WIB
Arab butuh 140 pekerja wanita di Badan pengawas paspor, yang melamar 107.000 orang


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Badan pengawas paspor Arab Saudi memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Direktorat Jenderal Paspor Saudi mengatakan pada Kamis (1/2) bahwa pihaknya telah menerima 107.000 aplikasi setelah mengiklankan 140 posisi pekerjaan untuk wanita di bandara dan penyeberangan perbatasan.

Ini pertama kali bagi agensi tersebut untuk merekrut pegawai wanita. Mempekerjakan wanita adalah bagian penting dari rencana Arab Saudi untuk merombak ekonominya, yang dikenal dengan Visi 2030.

Hanya kurang dari sepekan, jumlah aplikasi yang masuk sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa wanita di Arab Saudi sangat haus untuk bekerja di sebuah negara yang sulit mendapatkan pekerjaan atau memulai bisnis.

Berdasarkan keterangan dari Badan paspor, lowongan pekerjaan tersebut telah dilihat lebih dari 600.000 kali.

Syarat utama untuk pekerjaan ini antara lain: pelamar harus lahir dan besar di Arab Saudi, dan berusia antara 25 dan 35 tahun. Mereka diminta untuk memiliki ijazah SMA atau kualifikasi setara.

Visi 2030, dipelopori oleh putra mahkota muda Arab Saudi yang ambisius. Visi ini juga termasuk meningkatkan investasi asing dan menjual saham di perusahaan raksasa minyak milik negara, Saudi Aramco.

Reformasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan porsi angkatan kerja wanita Saudi yang aktif bekerja dari sebelumnya 22% menjadi 30%.

Pemerintah berharap, pencabutan larangan lama mengemudi bagi perempuan pada Juni akan membantu untuk mencapai hal itu.

Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh World Economic Forum, Arab Saudi adalah salah satu negara terburuk di dunia untuk isu  ketidaksetaraan gender, termasuk pendapatan.

Seorang wanita yang ingin memulai bisnis sendiri kerap harus meminta kesaksian dua orang pria untuk tentang karakternya sebelum dia diberi pinjaman atau lisensi.

Tahun lalu, Raja Salman memerintahkan peninjauan ulang undang-undang yang masih menyulitkan banyak perempuan untuk bekerja, bepergian, menjalani prosedur medis dan pergi ke universitas tanpa izin dari saudara laki-laki atau pasangan laki-laki.

Petugas kontrol paspor tambahan merupakan hal yang sangat dibutuhkan Arab Saudi, seiring rencana kerajaan untuk memajukan industri pariwisata mereka.

Arab Saudi berencana untuk menerbitkan visa turis pertamanya tahun ini. Visa sebelumnya terbatas pada orang-orang yang bepergian ke negara tersebut untuk bekerja atau mengunjungi tempat-tempat suci.




TERBARU

[X]
×