kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Argentina Mengincar Kembali Kalender F1 Setelah Popularitasnya Melonjak Drastis


Jumat, 04 Oktober 2024 / 16:44 WIB
Argentina Mengincar Kembali Kalender F1 Setelah Popularitasnya Melonjak Drastis
ILUSTRASI. Pemerintah Argentina sedang mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah Grand Prix Formula Satu . REUTERS/Hamad I Mohammed


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Argentina sedang mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah Grand Prix Formula Satu (F1) lagi setelah debut Franco Colapinto memicu lonjakan popularitas olahraga ini di negara Amerika Selatan tersebut.

Franco Colapinto, pembalap Argentina berusia 21 tahun, menggantikan Logan Sargeant di tim Williams setelah Grand Prix Belanda pada Agustus dan berhasil meraih poin pertamanya dengan finis di posisi kedelapan pada Grand Prix Azerbaijan di Baku. Prestasi ini menjadikannya pembalap Argentina pertama yang mencetak poin sejak Carlos Reutemann pada tahun 1982.

Namun, meskipun performanya cukup menjanjikan, peluang Colapinto untuk tetap membalap pada 2025 terlihat terbatas. Tim Williams sudah mengonfirmasi Carlos Sainz sebagai rekan setim Alex Albon, yang berarti Colapinto mungkin tidak mendapat tempat. Bos tim Williams, James Vowles, telah membahas kemungkinan pembicaraan dengan Sauber (Audi) terkait kursi kosong kedua mereka.

Baca Juga: Cabut dari Mercedes, Lewis Hamilton Gabung Ferrari pada Musim 2025

Sebagai akibat dari performa Colapinto, popularitas F1 di Argentina melonjak dalam sebulan terakhir. Banyak penduduk Argentina yang mulai menjajaki kemungkinan untuk menghadiri Grand Prix Brasil bulan depan, mengingat balapan terakhir Grand Prix Argentina diadakan pada 1998 di Buenos Aires. Saat ini, sirkuit Interlagos di Brasil adalah satu-satunya trek di Amerika Selatan yang menyelenggarakan balapan F1.

Menteri Pariwisata, Lingkungan, dan Olahraga Argentina, Daniel Scioli, mengatakan kepada media setempat, La Agencia de Viajes, bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Javier Milei dan sekretaris jenderal kepresidenan, Karina Milei, untuk mengoordinasikan upaya agar Argentina kembali menjadi tuan rumah balapan Formula 1.

Scioli juga akan menghadiri Grand Prix Brasil di Sao Paulo bulan depan untuk memulai pembicaraan dengan pihak F1 tentang kemungkinan kembalinya Argentina ke kalender balapan. Namun, dengan jadwal balapan tahun depan yang sudah dikonfirmasi berjumlah 24 balapan, kemungkinan besar Argentina baru bisa kembali menjadi tuan rumah paling cepat pada tahun 2026.

Baca Juga: LVMH Menandatangani Kesepakatan Sponsor Utama dengan F1, Menggantikan Rolex

Namun, target tersebut terlihat cukup ambisius mengingat kondisi Sirkuit Autódromo Oscar Alfredo Gálvez – yang menjadi tuan rumah terakhir Grand Prix Argentina – saat ini dalam keadaan rusak dan membutuhkan investasi besar untuk kembali mendapatkan status Grade 1 FIA yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan balapan F1.

F1 juga sedang menjajaki peluang untuk mengadakan balapan di Rwanda, Thailand, dan Korea Selatan seiring dengan booming global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Mulai 2026, Madrid akan menjadi tuan rumah Grand Prix Spanyol dengan sirkuit jalan raya, sementara masa depan F1 di Barcelona masih belum jelas.

Ada tujuh venue yang kontraknya dengan F1 akan berakhir setelah 2025, yaitu Belgia, Monako, Italia (Monza), Meksiko, Imola, Belanda, dan Tiongkok.

Selanjutnya: Harga Minyak Bergejolak Imbas Konflik Timur Tengah, Ini Respons ESDM

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Minyak Goreng Hemat sampai 10 Oktober 2024, Serba di Bawah Rp 40.000




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×