kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arturo Moreno: Menjadikan Los Angeles of Anaheim klub baseball terbaik (3)


Selasa, 17 Januari 2012 / 12:26 WIB
ILUSTRASI. Pasien sembuh Covid-19 meninggalkan Rumahsakit Lapangan Kogabwilhan II Jalan Indrapura di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/1/2021).


Sumber: Harian KONTAN, 14 Desember 2011 | Editor: Catur Ari

Pundi-pundi kekayaan Arturo Moreno alias Arte tak hanya berasal dari bisnis reklame. Dia berhasil membesarkan beberapa klub baseball Amerika Serikat, seperti The Salt Lake City Trappers dan Los Angeles of Anaheim. Dengan prinsip kerja keras namun tak meninggalkan kesenangan, Los Angeles of Anaheim berhasil mendapatkan banyak pemasukan. Menggunakan strategi bisnis perusahaan, dia mampu menaikkan penjualan tiket pertandingan dan suvenir.

Selain menjalankan bisnis reklame, Arturo Moreno atau biasa disapa Arte adalah pemilik klub olah raga paling populer di Amerika Serikat (AS), baseball. Inilah yang membuat Arte bukan seperti pebisnis lain. Dia menjadi keturunan Spanyol pertama yang memiliki klub baseball yang berlaga di liga profesional.

Kiprahnya di bisnis olah raga dimulai pada 1986. Saat itu Arte bersama 17 investor lain membeli klub The Salt Lake City Trappers, yang bermain di liga minor baseball. Lewat klub ini, kecintaannya pada olah raga baseball benar-benar tersalurkan. Sepanjang 1986 hingga 1992 ia banyak menghabiskan waktu menyaksikan pertandingan klub miliknya itu.

Melalui baseball pula Arte banyak melakukan pembicaraan bisnis. Ia kerap mengajak kolega bisnis untuk menonton pertandingan baseball sambil minum bir dan makan hotdog.

Saat berada dalam asuhannya, The Salt Lake City Trappers berhasil memenangkan 29 pertandingan berturut-turut. Itu adalah rekor kemenangan dalam dunia baseball profesional AS. Ketangguhan Salt Lake City membuat klub ini banyak diincar investor lain, sehingga nilainya terus melonjak. Dibeli seharga US$ 150.000 pada 1986, klub itu akhirnya dilepas Arte kepada investor lain seharga US$ 1,75 juta.

Pada 2001 Arte sempat mencoba membeli seluruh saham klub Arizona Diamondbacks. Namun keinginan untuk membuat Arizona menjadi klub terbaik gagal karena pemilik klub berusaha mendapatkan harga penjualan yang lebih baik. Bahkan satu tahun sesudahnya, Arte malah menjual 5,3% sahamnya di Arizona.

Dari hasil penjualan saham itu, Arte membeli klub Anaheim Angels dari Disney. Transaksi pembelian klub senilai US$ 183,5 juta terjadi pada 2003. Transaksi itu menahbiskan dirinya sebagai salah satu pemilik klub olahraga yang memiliki jejaring waralaba di AS. Pada 2005, ia mengubah nama klub menjadi Los Angeles of Anaheim.

Perubahan nama itu tidak diterima para pemilik modal dan pegawai lama. Dia terpaksa berurusan dengan pengadilan karena mendapat tuntutan dari pegawai klub lama. Namun pada 2006, juri pengadilan Orange County mengizinkan Arte memakai nama Los Angeles of Anaheim. Arte menuntut balik para pegawai lama untuk mengganti biaya pengadilan sebesar US$ 7 juta.

Arte menjalankan klub olah raga layaknya perusahaan bisnis. Pada 2006, ia mendapatkan kontrak siaran televisi selama 10 tahun senilai US$ 500 juta untuk setiap pertandingan Los Angeles of Anaheim.

Dia memegang prinsip kerja keras namun tidak meninggalkan kesenangan. Bahkan untuk memanjakan para penonton, dia mempunyai kebiasaan untuk berjalan mengitari stadion, menyapa penggemar, dan mempersiapkan hal detail seperti pasokan bir untuk pengunjung. Ia juga sering membagikan tiket, suvenir, dan kaos tim secara cuma-cuma kepada anak-anak dan penonton.

Untuk meningkatkan pendapatan klub, dia memutuskan untuk memotong harga bir, tiket masuk, dan suvenir. Harga satu topi klub yang sebelumnya US$ 19,95 dipotong dan dijual seharga US$ 6,95. Strategi tersebut berhasil. Selama satu musim pertandingan setidaknya 60.000 topi terjual.

Dia juga menyiapkan setiap pertandingan dengan sangat baik, terutama dalam hal antrean. Ia menginginkan setiap pertandingan baseball menjadi spesial, layaknya pementasan di teater Broadway. Arte ingin siapa pun yang pertama kali menonton pertandingan di stadion terkesima dan menonton kembali. Strategi inilah yang membuatnya berhasil menjual 3,2 juta tiket per tahun dan memiliki 3 juta member klub.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×