Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, ada indikasi Iran berpotensi melakukan tindakan agresif di masa mendatang, di tengah ketegangan yang makin membara antara kedua negara itu.
Melansir Reuters, John Rood, pejabat nomor tiga Pentagon, Rabu (4/12), menyatakan, AS mengkhawatirkan kemungkinan perilaku Iran. Tapi, ia tidak memberikan perincian tentang informasi apa yang menjadi dasar kecemasan AS itu atau kapan Iran akan bertindak agresif.
Ketegangan di Teluk meningkat sejak serangan terhadap kapal tanker minyak, termasuk di lepas pantai Uni Emirat Arab. Kawasan ini kian memanas sejak serangan besar terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi pada September 2019 lalu.
Baca Juga: Iran: AS gagal membawa ekspor minyak kami ke titik nol
Washington dan Riyadh menyalahkan Teheran atas serangan September dan serangan sebelumnya terhadap tanker minyak di perairan Teluk serta instalasi minyak Saudi lainnya. Tapi, Iran berulang kali membantah terlibat.
Sebelumnya, Raja Arab Saudi Raja Salman meminta komunitas internasional untuk menghentikan program nuklir dan rudal balistik Iran, sudah waktunya menghentikan kekacauan dan kehancuran yang negeri mullah hasilkan.
"Meskipun kerajaan telah mengalami serangan dari 286 rudal balistik dan 289 drone, dengan cara yang belum terlihat di negara lain, itu tidak memengaruhi proses pembangunan kerajaan atau kehidupan masyarakat," kata Raja Salman.