Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan Korea Selatan yang memangkas tarif impor dari ancaman 25% menjadi 15%. Perjanjian ini sekaligus meredakan ketegangan perdagangan dengan salah satu mitra dagang utama AS sekaligus sekutu strategis di Asia.
Kesepakatan diumumkan pada Rabu (30/7) setelah Trump bertemu pejabat tinggi Korea Selatan di Gedung Putih, hanya dua hari sebelum tenggat 1 Agustus yang telah ia tetapkan sebagai awal penerapan tarif baru untuk berbagai negara.
“Saya senang mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah sepakat dengan Republik Korea untuk Perjanjian Dagang Lengkap,” tulis Trump di Truth Social.
Investasi Raksasa Korea Selatan di AS
Sebagai bagian dari kesepakatan, Trump menyatakan bahwa Korea Selatan akan:
-
Menginvestasikan US$350 miliar di Amerika Serikat dalam proyek-proyek yang dipilih langsung oleh pemerintah AS.
-
Membeli energi dari AS senilai US$100 miliar, termasuk LNG, LPG, minyak mentah, dan sebagian kecil batubara.
-
Membuka pasar bagi produk AS seperti mobil dan pertanian tanpa tarif impor tambahan.
Baca Juga: Korea Selatan Desak Kesepakatan Dagang Dengan AS, Tawarkan Kerjasama Pembuatan Kapal
Dari total US$350 miliar investasi tersebut:
-
US$150 miliar akan diarahkan ke kemitraan galangan kapal.
-
US$200 miliar akan digunakan untuk sektor semikonduktor, tenaga nuklir, baterai, dan bioteknologi.
Pemerintah Korea Selatan menyebut sebagian dana ini berasal dari rencana investasi yang sudah ada sebelumnya. Struktur pembiayaan dan jangka waktu realisasi investasi belum sepenuhnya diungkapkan.
Tarif Baru dan Perlindungan Sektor Ekspor
Tarif impor AS terhadap mobil Korea Selatan dipastikan tetap di angka 15%. Ekspor semikonduktor dan farmasi Korea Selatan tidak akan mendapat perlakuan tarif yang lebih buruk dibanding negara lain. Namun, sektor baja, aluminium, dan tembaga tidak tercakup dalam perjanjian baru ini.
Pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa pasar beras dan daging sapi tidak akan dibuka lebih luas, sementara pembahasan regulasi pangan AS masih berlanjut.
Baca Juga: Trump: AS Kenakan Tarif 15% untuk Impor Korea Selatan
Latar Belakang Politik dan Tekanan Dagang
Kesepakatan ini menjadi ujian awal bagi Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang baru menjabat pada Juni lalu setelah memenangkan pemilu cepat pasca pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.
Korea Selatan mencatat surplus dagang rekor US$55,7 miliar dengan AS pada tahun lalu, naik 25,4% dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini menjadikannya target kebijakan perdagangan Trump, terutama terkait beban biaya mempertahankan sekitar 28.500 pasukan AS di wilayahnya.
Tekanan semakin besar setelah Jepang lebih dulu mencapai kesepakatan tarif 15% dengan AS pada awal Juli. Dalam upaya mengejar kesepakatan, perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan seperti Samsung Electronics menandatangani kontrak chip senilai US$16,5 miliar dengan Tesla, dan LG Energy Solution meneken kontrak US$4,3 miliar untuk memasok baterai sistem penyimpanan energi ke Tesla.