CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

AS dan Prancis Capai Kesepakatan Soal Penggunaan Aset Beku Rusia untuk Ukraina


Senin, 10 Juni 2024 / 08:47 WIB
AS dan Prancis Capai Kesepakatan Soal Penggunaan Aset Beku Rusia untuk Ukraina
ILUSTRASI. Pada Minggu (9/6/2024), AS dan Prancis mencapai kesepakatan mengenai penggunaan keuntungan dari aset Rusia untuk Ukraina. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BELLEAU. Pada Minggu (9/6/2024), Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dirinya telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai penggunaan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina.

Mengutip Reuters, ketika ditanya apakah kedua tokoh tersebut telah membahas masalah ini dan apakah mereka telah mencapai kesepakatan, Biden menjawab “Ya”.

Informasi saja, negara-negara G7 dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan bagaimana menggunakan keuntungan yang dihasilkan oleh aset-aset Rusia yang tidak bergerak di Barat untuk memberikan pinjaman awal yang besar kepada Ukraina dan mengamankan pembiayaan Kyiv pada tahun 2025.

Sekitar 260 miliar euro (US$ 280,9 miliar) dana bank sentral Rusia dibekukan di seluruh dunia, sebagian besar berada di UE. 

Dana tersebut menghasilkan keuntungan sebesar 2,5 miliar hingga 3,5 miliar euro per tahun, yang menurut UE bukan merupakan utang kontrak ke Rusia.

Baca Juga: Moskow Siapkan Aksi Pembalasan ke Uni Eropa atas Larangan 4 Media Rusia

Idenya, yang didukung oleh AS, adalah menggunakan keuntungan ini sebagai aliran pendapatan tetap untuk membayar pinjaman besar sebesar US$ 50 miliar yang dapat dikumpulkan di pasar. 

Rusia mengatakan setiap pengalihan keuntungan dari dana yang dibekukan berarti pencurian.

Baca Juga: Rusia Ancam Barat dengan Tindakan Keras Jika Aset-asetnya Diganggu

Memanfaatkan keuntungan dari aset-aset Rusia telah menimbulkan kekhawatiran dari beberapa negara. Namun seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat dan mitra G7-nya mengalami kemajuan terkait pembahasan ini.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×