Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON- Amerika Serikat (AS) melakukan operasi rahasia di Yaman yang menargetkan seorang pejabat militer Iran pekan lalu, tapi gagal. Dua pejabat AS mengatakan informasi rahasia itu kepada Reuters, Jumat, 10/1.
Pelaksanaan operasi itu dilakukan pada hari yang sama ketika drone AS membunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad, kata si pejabat yang berbicara secara anonim.
Kesamaan waktu tersebut bisa menunjukkan bahwa AS telah berusaha memperluas pukulan terhadap Iran.
Pentagon menolak berkomentar tentang serangan yang gagal di Yaman yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post tersebut.
"Departemen Pertahanan tidak membahas dugaan operasi di kawasan itu," kata jurubicara Komandan Pentagon, Rebecca Rebarich.
Salah satu pejabat AS menyebut target orang yang menjadi sasaran itu adalah Abdul Reza Shahlai, seorang perwira senior di pasukan elit Pengawal Revolusi Quds, unit yang bertanggung jawab atas operasi asing yang telah dikepalai oleh Soleimani.
Departemen Keuangan AS mengatakan ia bermarkas di Yaman dan menuduhnya "memiliki sejarah panjang menargetkan Amerika dan sekutu AS secara global," termasuk membunuh pasukan koalisi pimpinan-AS di Irak.
AS menuduh Shahlai mengoordinasi sebuah rencana operasi pada 2011 yang gagal untuk membunuh duta besar Arab Saudi untuk AS.
"Shahlai menyetujui penjatahan keuangan ... untuk membantu merekrut orang lain untuk plot, menyetujui $ 5 juta sebagai pembayaran untuk semua operasi yang dibahas," kata Departemen Keuangan.
Soleimani membangun jaringan pengaruh Iran yang mengalir melalui Suriah, Libanon, Irak dan Yaman, menantang saingan regional Arab Saudi serta Amerika Serikat dan Israel.
Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat membunuh Soleimani sebagian karena "mereka ingin meledakkan kedutaan kami." Tidak jelas apakah Shahlai mungkin menjadi bagian dari plot yang lebih luas itu.
Sebagai pembalasan atas pembunuhan Soleimani, Iran menembakkan rudal pada hari Rabu di pangkalan-pangkalan di Irak tempat pasukan AS ditempatkan.
Eskalasi telah mengejutkan Demokrat di Kongres, yang memilih pada hari Kamis untuk menghentikan Trump dari aksi militer lebih lanjut terhadap Iran. Tindakan itu memerintahkan penghentian kekuatan perang Trump untuk melawan Iran tanpa persetujuan Kongres.
Langkah itu sekarang masuk ke Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik Trump
(Pelaporan oleh Phil Stewart Editing oleh Leslie Adler)
- Balas serangan rudal, AS jatuhkan banyak sanksi atas Iran
- Wall Street tergelincir dari level tertinggi setelah data tenaga kerja AS lesu
- NATO: Pesawat Ukraina jatuh oleh sistem pertahanan udara Iran