kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS pertimbangkan masuk kembali TPP


Kamis, 01 Maret 2018 / 08:20 WIB
AS pertimbangkan masuk kembali TPP
ILUSTRASI. Trans-Pacific Partnership - TPP di APEC


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lebih dari setahun setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tiba-tiba menarik diri dari kemitraan Trans-Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP), Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin mengungkapkan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk masuk kembali dalam TPP.

Arah AS untuk kembali masuk ke TPP terbuka saat Trump menyatakan dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa jika perjanjian perdagangan menguntungkan AS, maka ia membuka peluang ntuk masuk kembali ke TPP.

Namun, keinginan Trump agar AS masuk kembali ke TPP agaknya sulit untuk dilakukan. Sebab, 11 negara yang tergabung dalam TPP telah merumuskan ulang kesepakatan multinasional setelah AS menarik diri awal tahun lalu. Mengutip New York Times, 11 anggota TPP yang dipimpin oleh Jepang telah membuat perjanjian yang baru setelah AS menarik diri. Ada sekitar 20 bagian perjanjian asli, yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama, telah ditangguhkan atau diubah.

Presiden Michelle Bachelet dari Cile mengatakan kepada Nikkei, bahwa AS dipersilahkan kembali masuk dalam kemitraan TPP namun harus menyetujui persyaratan kesepakatan yang telah disepakati 11 negara lain. Cile sendiri saat ini sedang dalam proses untuk bergabung dengan TPP.

Kazuyoshi Umemoto, juru runding utama Jepang dalam kesepakatan tersebut, mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa menegosiasi ulang kesepakatan akan sulit, karena memerlukan waktu berbulan-bulan untuk melakukan perundingan intensif untuk merevisi pakta tersebut. Rencananya, kesepakatan final TPP akan diteken bulan ini.

Sebelas negara anggota TPP saat ini adalah Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.




TERBARU

[X]
×