kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Astronom buktikan Einstein benar, cahaya bisa dibelokkan benda besar


Minggu, 22 September 2019 / 19:20 WIB
Astronom buktikan Einstein benar, cahaya bisa dibelokkan benda besar
ILUSTRASI.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Para astronom membuktikan kebenaran teori Einstein dengan melakukan observasi bintang yang mengelilingi supermassive black hole  

Lebih dari 100 tahun yang lalu, Albert Einstein memprediksikan cahaya dibelokkan oleh benda-benda yang sangat besar. Namun, tidak ada cara untuk menguji efek yang sangat kuat di Bumi.

Gantinya, para astronomi mengubah perhatiannya ke tempat sesuatu terjadi seperti, bintang yang mengelilingi black hole.  

Bintang s0-2 adalah kandidat uji coba yang sempurna. Alasannya, bintang tersebut mengelilingi supermassive black hole di pusat Galaksi Bima Sakti 16 tahun sekali.

Para astronomi menunjukkan prediksi cahaya einstain benar adanya. Kesimpulan tersebut diambil dari hasil observasi mengukur posisi letak bintang dan panjang gelombang cahaya selama 24 tahun.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan oleh Professor Andrea Ghez, co-Led International team of astronomers by UCLA.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Petunjuk Mengapa, Bagaimana, & di Mana Gempa Terjadi

"Setidaknya untuk saat ini Einstein benar," kata Ghez. Pengamatan para astronomi konsisten dengan teori relativitas umum milik Einstein.

Ghez menambahkan bila teori Einstein jelas menunjukkan kerentanan. Teori tersebut tidak sepenuhnya dapat menjelaskan gravitasi di dalam black hole.

Sehingga, para astronomi perlu berpindah melampaui teori Einstein ke teori gravitasi yang lebih komprehensif yang dapat menjelaskan tentang black hole.

Para peneliti menggunakan W.M. Keck Observatorium, teleskop Subaru, dan Gemini teleskop yang diberikan oleh National Science foundation (NSF) untuk melakukan pengamatan.

Baca Juga: Tubuh Meriang, Biarkan Aplikasi Smartphone Ini Mendiagnosis

"Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuat ukuran yang sangat penting meskipun dibantu oleh teknologi canggih," kata Richard Green, Director of NSF's Division of Astronomical Sciences.

"Setelah melakukan penelitian, Ghez bersama timnya dengan percaya diri menjelaskan secara detail tentang orbit tiga dimensi bintang yang mengelilingi supermassive black hole di pusat galaksi (Bima Sakti). Ide Einstein tentang gravitasi yang kuat," kata Richard.

Untuk lebih dari dua tahun, divisi telah mendukung penelitian Ghez bersama dengan elemen teknis penting untuk penelitian.

Sekedar info, Natinal Science Foundation merupakan lembaga yang mendanai penelitian ini.

Sumber : National Science Foundation



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×