kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Australia bantah hubungan dengan Indonesia retak


Rabu, 06 November 2013 / 13:36 WIB
Australia bantah hubungan dengan Indonesia retak
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,64% ke 7.042,94, Jumat (26/6).


Sumber: Businessspectat | Editor: Asnil Amri

SYDNEY. Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop membantah adanya keretakan hubungan Australia dengan Indonesia pasca keluarnya tuduhan aksi spionase dari kedutaan Australia di Indonesia.

Sampai saat ini, pemerintah Australia memilih bungkam menjelaskan tentang dokumen yang bocor terkait aktivitas intelijen Australia bersama dengan Amerika Serikat (AS) di Indonesia.  "Saya tidak yakin telah terjadi keretakan," kata Bishop kepada ABC TV, Selasa (5/11).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa menyatakan, Indonesia tidak bisa menerima aktivitas spionase tersebut. Menurutnya, aksi itu bisa menggagalkan kerjasama bilateral antara kedua negara, termasuk soal isu-isu penyelundupan manusia dan terorisme.

Terkait masalah ini, Bishop berencana berangkat ke Indonesia pada hari ini (6/11). Dalam agenda, Bishop akan menghadiri Forum Demokrasi yang digelar di Bali akhir pekan ini. "Saya berharap ada dialog yang produktif dengan Natalegawa,” ujarnya.

Bishop berharap masih bisa menjalin hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, termasuk soal isu imigran dan juga terorisme. "Saya yakin itu (kerjasama) akan terus terjadi," tegasnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×