Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hendra Gunawan
SYDNEY. Bank sentral Australia menahan suku bunga di level terendah 2,5%, kemarin (2/9). Berarti, level tersebut sudah bertahan selama 12 bulan terakhir.
Suku bunga rendah ini kemungkinan akan bertahan lama karena ekonomi Australia masih harus berjuang melawan penurunan harga komoditas. "Kebijakan moneter yang akomodatif akan mendukung permintaan dalam negeri dan membantu menguatkan pertumbuhan ekonomi," kata Glenn Stevens, Gubernur Reserve Bank of Australia dalam pernyataannya.
Suku bunga rendah ini bertahan sejak Agustus 2013. Polling Reuters terhadap 23 analis memprediksikan suku bunga yang tetap. Sebagian besar analis meramal, langkah RBA selanjutnya adalah menaikkan suku bunga. Tapi, kenaikan ini baru akan terjadi setidaknya pada semester pertama tahun depan.
Sementara itu, potensi penurunan lagi suku bunga akan sangat sulit. Pasalnya, harga rumah naik hampir 11% dalam setahun terakhir. Di sisi lain, tingkat pengangguran masih berada di 6,2%, level tertinggi dalam 12 tahun. Pertumbuhan ekonomi yang dirilis hari ini pun diprediksi melambat karena belanja konsumen rendah.