Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
BEIJING. Bank sentral China dikabarkan telah mengucurkan stimulus jumbo untuk bank pelat merah di negara tersebut. People's Bank of China (PBoC) memberi pinjaman China Development Bank senilai 1 triliun yuan atau setara US$ 162 miliar. Jangka waktunya tiga tahun.
Hingga Senin (4/8), PBoC dan China Development memang belum merilis pernyataannya secara resmi. Tapi, menurut para pengamat dan ekonom, pinjaman ini bertujuan menurunkan biaya dana bagi proyek perumahan yang didukung oleh pemerintah.
Pinjaman ini merupakan salah satu bentuk stimulus yang diluncurkan oleh Gubernur PBoC Zhou Xiaochuan. Sebelumnya, bank sentral memberi kelonggaran untuk pencadangan bagi bank-bank yang mengucurkan kredit ke sektor pertanian dan UKM. "Langkah-langkah ini merupakan upaya bank sentral untuk menurunkan bunga pinjaman," kata Ding Shuang, Ekonom Senior China di Citigroup kepada Bloomberg.
Yang menarik adalah pinjaman bank sentral ke China Development Bank tersebut sangat besar. Bandingkan dengan dana stimulus Amerika Serikat ke AIG yang mencapai US$ 182 miliar pada periode tahun 2008-2009 silam.
Pada Juni lalu, China Business News melaporkan, pinjaman ke China Development Bank ini merupakan pinjaman suplemen dari bank sentral. Pinjaman senilai 1 triliun yuan itu dikucurkan pada 21 Juli lalu. Melalui pinjaman itu, PBoC menawarkan kredit berjaminan langsung ke institusi finansial. Tujuannya untuk menurunkan biaya dana sehingga bisa mempertahankan industri atau proyek tertentu yang dibiayai oleh institusi finansial tersebut.
Dalam laporan pekan lalu, Australia & New Zealand Banking Group menyebut, China Development Bank mengucurkan kredit bertenor tiga tahun ke proyek perumahan murah dengan bunga 5,89%. Suku bunga ini lebih murah ketimbang bunga acuan bertenor sama sebesar 6,15%.
Pekan lalu, China Banking Regulatory Commission mengumumkan persetujuan kepada China Development Bank untuk memulai pendanaan perumahan. Bentuknya adalah pinjaman untuk renovasi perumahan kumuh dan infrastruktur terkait. Di sisi lain, PBoC mengatakan langkah-langkah stimulus dengan target spesifik menjadi tren baru bagi sejumlah bank sentral besar dunia.