Sumber: Bloomberg | Editor: Didi Rhoseno Ardi
SINGAPURA. Harga minyak mentah kembali terpangkas setelah Senate Majority Leader mengatakan bahwa legislatif gagal untuk mencapai kesepakatan untuk memberikan bailout untuk industri otomotif.
Menurut Senator Harry Reid, negosiasi seperti yang telah direncanakan nyatanya bubar di tengah embusan bahwa General Motors Corp. dan Chrysler LLC kemungkinan akan bokek awal tahun 2009. Sementara itu, jumlah penganggur yang mengajukan klaim juga semakin menggemuk, paling tinggi sepanjang 26 tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemecatan semakin tinggi dan kemungkinan resesi akan semakin mendalam.
“Ini sungguh-sungguh kabar buruk,” kata Victor Shum, senior principal Purvin & Gertz Inc. di Singapura. Ia menegaskan, jika produsen otomotif ini bangkrut, maka efek dominonya adalah besarnya angka pengangguran. “Jika resesi semakin dalam, maka akan mempengaruhi permintaan,” imbuhnya.
Minyak mentah untuk pengiriman Januari terkikis US$ 2,40, atau 5% menjadi US$ 45,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Level ini diperdagangkan US$ 45,64 per barel pada pukul 12.06 waktu Singapura.
Reid mengatakan di Senate floor di Washington, “Saya ngeri melihat Wall Street besok pagi. Mestinya (Wall Street-red) tidak akan enak dilihat.”
Minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Januari merosot US$ 2,21, atau 4,7% menjadi USS 45,18 per barel di ICE Futures Europe exchange London.