Sumber: Bloomberg | Editor: Didi Rhoseno Ardi
WASHINGTON. Pilu dan menyedihkan. Jumlah pengangguran dunia akan segera menggembung tahun depan. Pasalnya, Senat Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menolak proposal bailout otomotif Gedung Putih senilai US$ 14 miliar. Ini terjadi setelah negosiasi yang dilakukan gagal menemui titik tengah. Dapat dipastikan, ini merupakan pukulan telak bagi General Motor Co dan Chrysler LLC.
Anggota Senat menyampakkan rencana bailout itu ketika jumlah suara yang kurang sebanyak 60 suara tidak berhasil tercapai. Voting akhir menghasilkan jumlah mereka yang menolak dan yang setuju dengan perbandingan 52:35.
“Selesai sudah. Saya takut melihat pergerakan indeks di Wall Street besok. Sepertinya itu bukan suatu pemandangan yang menyenangkan,” jelas Pimpinan Senat Mayoritas Harry Reid di Washington tadi malam waktu setempat.
Sementara itu, Connecticut Democrat Chistopher Dodd, yang membantu memimpin jalannya negosiasi mengatakan, hasil akhir dari isu yang tidak terselesaikan ini adalah permintaan Republik agar serikat pekerja otomotif menerima pemangkasan gaji mulai tahun depan dibanding nanti. Ini dilakukan agar senasib dengan pekerja otomotif AS yang bekerja untuk produsen mobil asing, seperti Toyota Motor Corp.
“Ini lebih buruk dari menyedihkan. Saya khawatir atas apa yang kita lakukan terhadap industri yang menjadi ikon ini. Di tengah krisis finansial yang buruk, kita malah memperburuk kondisi itu,” jelas Dodd.