CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bakal ada pemimpin kedua de facto di bawah Kim Jong Un, siapa dia?


Rabu, 02 Juni 2021 / 07:54 WIB
Bakal ada pemimpin kedua de facto di bawah Kim Jong Un, siapa dia?
ILUSTRASI. Korea Utara telah mengubah aturan dengan menetapkan pemimpin kedua secara de facto di bawah pemimpin Kim Jong Un.? REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kantor berita Korea Selatan Yonhap, pada Selasa (1/6/2021) memberitakan, partai penguasa Korea Utara telah mengubah aturan dengan menetapkan pemimpin kedua secara de facto di bawah pemimpin Kim Jong Un. Korea Utara sepertinya tengah berupaya mengubah politik dalam negeri.

Diberitakan Reuters, mengutip sumber tak dikenal yang akrab dengan Korea Utara, sumber tersebut mengatakan pemegang jabatan baru "sekretaris pertama" akan memimpin pertemuan atas nama Kim Jong Un.

Kim memperkuat kekuasaannya di kongres Partai Pekerja Korea (WPK) pada Januari, ketika ia terpilih sebagai sekretaris jenderal, menggantikan gelar terakhir yang dipegang oleh mendiang ayahnya, Kim Jong Il.

Kantor berita itu menambahkan, sekarang Kim menginginkan peran yang lebih besar dalam pemerintahan untuk partai tersebut, dibandingkan dengan pemerintahan ayahnya yang lebih berpusat pada militer.

Baca Juga: Korea Utara kecam pencabutan semua pembatasan rudal Korea Selatan oleh AS

"Istilah 'politik yang mengutamakan militer', kata kunci utama di era Kim Jong Il, diketahui telah dihapus dari kata pengantar peraturan partai," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan peraturan baru partai dipublikasikan di Korea Utara setelah pertemuan Januari. Tetapi kementerian yang bertanggung jawab atas hubungan dengan negara tetangga mengatakan tidak dapat mengungkapkan rinciannya.

Kim Jong Un sendiri menggunakan sebutan "sekretaris pertama" dari 2012 hingga 2016.

Baca Juga: AS: Korea Utara terus tingkatkan kemampuan rudal balistik, bahaya nyata bagi Amerika



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×