kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Bank-Bank Singapura Memperkuat Cadangan Demi Antisipasi Risiko Tarif Trump


Jumat, 09 Mei 2025 / 13:35 WIB
Bank-Bank Singapura Memperkuat Cadangan Demi Antisipasi Risiko Tarif Trump
ILUSTRASI. FILE PHOTO - A logo of an Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC) bank is pictured outside an automated teller machine booth in Singapore January 5, 2016. REUTERS/Edgar Su/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bank-bank besar Singapura memperkuat cadangan mereka untuk mengantisipasi potensi kerugian pinjaman di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sejatinya kinerja bank di Singapura kuartal pertama tahun ini tetap solid.

Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC), bank terbesar kedua di Singapura pada Jumat (9/5) mengumumkan telah menetapkan cadangan sebesar S$ 118 juta sekitar US$ 90,85 juta untuk aset yang belum bermasalah. Keputusan ini diambil secara hati-hati dengan mempertimbangkan prospek ekonomi global yang menantang.

"Kami harus merasa nyaman dengan tingkat cadangan berdasarkan pengujian atas portofolio kami, dan kami yakin jumlah ini tepat," kata CEO Grup OCBC, Helen Wong, dalam konferensi pers kinerja keuangan dikutip Reuters.

Baca Juga: Ini Pandangan Investor Singapura Atas Saham Bank Dalam Negeri

Wong juga menambahkan, faktor makroekonomi menjadi salah satu pertimbangan penting dalam menentukan cadangan tersebut.

Sementara itu, DBS Group, pesaing utama OCBC dan bank terbesar di Asia Tenggara, juga mengumumkan cadangan umum sebesar S$ 205 juta, sebagai langkah antisipatif untuk memperkuat buffer risiko mereka. Ini seiring dengan hasil kuartal pertama yang melebihi ekspektasi.

United Overseas Bank (UOB), bank besar lainnya pada Rabu mengatakan, akan meningkatkan cadangan tambahan sebagai langkah pencegahan, meski mencatat laba kuartal pertama yang stabil namun di bawah ekspektasi pasar. UOB juga menangguhkan pemberian panduan keuangan untuk 2025.

Di tingkat global, bank-bank besar seperti HSBC dan Standard Chartered turut menyoroti ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi akibat kebijakan tarif Trump.

Meski demikian, OCBC tetap mempertahankan seluruh target keuangan mereka untuk tahun 2025, termasuk margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) di kisaran 2% serta biaya kredit (credit cost) antara 20 hingga 25 basis poin.

Baca Juga: Cadangan Emas Batangan Indonesia Masih Kalah Dibanding Singapura, Ada Berapa Ton? gedscwxazq

Namun, saham OCBC hanya mencatat kenaikan tipis pada Jumat siang, tertinggal dari kenaikan indeks acuan domestik yang hampir mencapai 0,7%.

Dalam riset yang dirilis setelah laporan keuangan, analis Jefferies mencatat, ada penurunan margin bunga bersih OCBC lebih besar dibandingkan para pesaingnya, sehingga memberi ruang lebih sempit untuk mencapai target tahun 2025. Margin bunga bersih OCBC turun menjadi 2,04% dari 2,27% pada periode yang sama tahun lalu.

OCBC melaporkan laba bersih kuartal pertama sebesar S$ 1,88 miliar, turun dari rekor S$ 1,98 miliar setahun sebelumnya. Ini karena penurunan pendapatan bunga bersih. Ini merupakan penurunan laba bersih tahunan pertama sejak kuartal pertama 2022. Meski demikian, hasil ini melampaui estimasi rata-rata S$ 1,87 miliar dari dua analis yang disurvei oleh LSEG.

Return on equity (ROE) OCBC juga menurun menjadi 13% dari 14,7% pada kuartal pertama 2024.

Selanjutnya: Cara Menabung Emas di Pegadaian, Harga Emas Antam 1 Gram Rp 2.032.000

Menarik Dibaca: Ekonom Sarankan Ini Agar Kinerja Waskita Optimal



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×