Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dua bank digital Singapura yang didukung oleh Grab Holding Ltd dan Sea Ltd tengah mencoba melobi bank sentral negara itu untuk menghapus pembatasan simpanan nasabah pada bank digital.
Seperti diketahui, ada dua tipe bank digital di Singapura, yakni bank digital dengan lisensi penuh (digital full bank/DFB) dan lisensi bank digital grosir (digital wholesale bank/DWB).
Dalam aturan bank digital yang dibuat Otoritas Moneter Singapura (MAS), agregat simpanan pada bank digital penuh dibatasi selama dua tahun pertama maksimal S$ 50 juta.
Sementara simpanan simpanan di GXS Bank dan Maribank sudah mendekati batas maksimal yang ditetapkan regulator. Itu sebabnya, kedua bank ini meminta pembatasan tersebut ditinjau kembali karena dianggap telah menghambat pertumbuhan mereka.
"Kedua bank itu berharap segera ada pembaharuan tentang masalah ini," kata sumber yang mengetahui perhal itu, dilansir dari Bloomberg, Kamis (13/7).
Simpanan pada bank digital penuh diberlakukan MAS dengan tujuan melindungi kepentingan konsumen. Namun, bank-bank pendatang baru ini melihat hal itu telah menghambat mereka untuk meningkatkan skala usaha. Apalagi mereka punya target sudah bisa untung lima tahun terhitung sejak berdiri.
Sementara itu, bank yang mendapat lisensi bank digital grosir bisa menghimpun dana pihak ketiga (DPK) tanpa batasan. Trust Bank yang didukung oleh Standard Chartered Plc misalnya, telah membukukan simpanan nasabah lebih dari S$ 1 miliar dalam sembilan bulan sejak diluncurkan. Bank ini menargetkan bisa balik modal pada tahun 2025.
Seorang juru bicara GXS Bank milik Grab mengatakan, perusahaan telah mendekati batasan maksimal simpanan beberapa bulan setelah meluncurkan rekening tabungannya. Sementara jumlah calon nasabah yang ingin membuka rekening terus meningkat setiap harinya.
Bank yang memperkenalkan produk pinjaman pada bulan April ini telah meningkatkan infrastrukturnya untuk memastikan batasan itu dapat ditingkatkan dengan cepat dan aman.
MAS menyebut pembatasan simpanan ditujukan untuk memitigasi risiko model bisnis yang belum teruji serta meminimalkan biaya bagi deposan ritel dan sistem keuangan jika terjadi kegagalan operasional bank-bank digital tersebut.
Bank digital Grab, yang juga didukung oleh Singapore Telecommunications Ltd., didirikan kurang dari setahun yang lalu. Perusahaan tersebut menyatakan di situs webnya bahwa setiap deposan yang diundang dapat memasukkan hingga 5.000 dolar Singapura ke dalam rekening tabungan dan berupaya menaikkan batas sesegera mungkin
Sementara MariBank milik Sea, mulai menerima simpanan dari karyawannya tahun lalu dan memperluas pinjaman ke bisnis bulan lalu. Penawarannya hanya berdasarkan undangan untuk pengguna aplikasi marketplace Shopee.