Reporter: Adi Wikanto, Bloomberg | Editor: Adi Wikanto
SEOUL. Bank of Korea (BOK) kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% menjadi 3%. Penyebabnya, karena angka inflasi melebihi batas selama dua bulan berturut-turut.
Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya dalam tahun ini. Peningkatan suku bunga acuan juga dialami Thailand dan Vietnam. Mereka sama-sama terpengaruh harga minyak yang terus meningkat sehingga mengakibatkan tekanan inflasi lebih besar di seluruh wilayah.
Peningkatan suku bunga ini merupakan kebijakan yang sulit dilakukan. Hal ini karena, selain harus meredam inflasi, BOK juga berusaha memulihkan ekspor, seperti produk mobil di Hyundai Motor Co. "Pertanyaannya, seberapa agresif BOK akan meningkatkan suku bunga kembali dalam melawan inflasi,"kata Ekonom Hyundai Securities Co, Lee Sang Jae, kamis (3/10).
Memang, inflasi meningkat tajam sejak januari kemarin karena harga-harga konsumen yang melambung. Harga konsumen di bulan Februari kemarin naik 4,5% dibandingkan Februari 2010. Itu melebihi target bank sentral yang rata-rata akan naik 2%-4% hingga tahun 2012. Bahkan, di tingkat produsen, harga naik lebih tinggi 6,6% dibandingkan Februari tahun sebelumnya. Itu merupakan laju tercepat dalam 27 bulan terakhir. "Ini merupakan peringatan serius bagi perekonomian," kata Menteri Keuangan Yoon Jeung Hyun.