kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral Australia akan turunkan suku bunga


Selasa, 03 Februari 2015 / 10:27 WIB
Bank Sentral Australia akan turunkan suku bunga
ILUSTRASI. Manfaat buah zaitun untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SIDNEY. Bank Sentral Australia diprediksi akan menurunkan bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2,25% pada pertemuan, hari ini. Selanjutnya, para ekonom meramal, Reserve Bank of Australia (RBA) akan menurunkan suku bunga lagi di tahun ini.

Para trader swap memperkirakan sebesar 66% peluang bank sentral untuk menurunkan suku bunga pada hari ini. Kalau tidak terjadi, maka ada peluang 90% penurunan suku bunga, Maret 2015 nanti.

Stephen Walters, Kepala Ekonom JPMorgan Chase & Co mengatakan, pejabat Australia khawatir kemungkinan akan memulai tahun ini dengan gebrakan. "Penurunan suku bunga ini merupakan langkah yang masuk akal untuk mempertahankan pelemahan nilai tukar dollar Australia," kata Walters kepada Bloomberg, Senin (2/2).

Glenn Stevens, Gubernur RBA perlu mencegah penguatan kembali nilai tukar dollar Australia yang saat ini diperdagangkan di level terendah dalam 5,5 tahun. RBA terus mengungkapkan bahwa nilai tukar aussie terlalu tinggi.

Nilai tukar aussie yang melemah akan mendorong daya saing industri domestik. Apalagi, setelah harga komoditas ekspor utama Negeri Kanguru yakni bijih besi merosot hingga 50% tahun lalu.

Di sisi lain, penurunan suku bunga acuan juga akan menimbulkan risiko bagi ekonomi Australia, terutama di sektor properti. Pemangkasan suku bunga akan menyebabkan investor makin tertarik membeli properti dan akhirnya akan makin menaikkan harga properti.

Padahal, kredit perumahan ke investor naik ke rekor tertinggi 50,4% dari total kredit perumahan di Oktober 2014. Harga rumah di Sidney naik 13% pada Januari 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.

Craig James, ekonom senior Commonwealth Bank of Australia mengatakan, bila suku bunga acuan digunting, investor akan menaruh lebih banyak uang ke pasar perumahan. "Ini adalah cara yang mudah untuk mencari untung," kata James.

Makin rendahnya harga minyak dan gas juga akan menyulitkan Australia karena statusnya sebagai salah satu eksportir energi terbesar dunia. Dampak penurunan harga minyak pun belum terasa di sektor konsumer. "Lemahnya konsumsi menunjukkan bahwa rumah tangga belum membelanjakan sisa uang dari rendahnya harga bahan bakar," kata Adam Boyton, Kepala Ekonom Deutsche Bank.

Ia memperkirakan, RBA akan dua kali memangkas suku bunga tahun ini. Tapi, pemangkasan tidak akan dilakukan hari ini.




TERBARU

[X]
×