Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Reserve Bank Of New Zealand (RBNZ) mengatakan, pihaknya berencana untuk mulai menjual kepemilikan obligasi pemerintah pada Juli. Pengurangan kepemilikan pada obligasi pemerintah ini dimulai pada tingkat NZ$ 5 miliar atau setara US$ 3,2 miliar setiap tahun fiskal, tetapi tidak mengesampingkan penggunaan pelonggaran kuantitatif lagi jika perlu.
Bank sentral Selandia Baru ini sudah mengungkapkan rencana pengurangan kepemilikan obligasi tersebut pada bulan Februari lalu. RBNZ pun merilis rincian penjualan yang direncanakan setelah menandatangani nota kesepahaman dengan Kantor Manajemen Utang Selandia Baru.
"Mengurangi kepemilikan obligasi akan memberikan Komite Kebijakan Moneter lebih banyak ruang untuk menggunakan LSAP (program pembelian aset skala besar) di masa depan," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan, Kamis (9/6), yang dikutip Reuters.
Pengurangan kepemilikan obligasi senilai NZ$ 50 miliar akan dilakukan baik melalui jatuh tempo obligasi dan penjualan Surat Berharga Pemerintah Selandia Baru kepada Manajemen Utang Selandia Baru, kata pernyataan bank sentral.
Baca Juga: Booster Moderna Menghasilkan Kekebalan yang Lebih Kuat Terhadap Omicron
Tahun lalu, RBNZ memilih untuk memotong program pembelian obligasi NZ$ 100 miliar, di tengah kekhawatiran inflasi yang mengganggu secara global.
Sejak itu, inflasi di Selandia Baru telah mencapai level tertinggi dalam tiga dekade dan bank sentral telah menaikkan suku bunga lima kali dan mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut akan datang.
RBNZ mengatakan, penjualan obligasi diperkirakan akan berlanjut secara bertahap dan dapat diprediksi, tergantung pada kondisi pasar, sampai kepemilikan obligasi LSAP berkurang menjadi nol pada sekitar pertengahan tahun 2027.
"Komite Kebijakan Moneter berhak untuk mengubah tingkat penjualan atau menghentikan penjualan jika kondisi berubah, tetapi jangan berharap perubahan seperti itu biasa terjadi," tambahnya.
