Reporter: Dyah Megasari |
LONDON. Krisis utang Yunani mulai menyeret lebih dalam kerugian bank-bank raksasa di Eropa. Besarnya eksposur mereka di surat utang negara tetangga membuat perbankan sulit mengelak dari kerugian.
Di kuartal terakhir 2011, Credit Agricole yang merupakan bank terbesar urutan ketiga di Prancis rugi telak hingga € 3,1 miliar atau setara dengan US$ 4,1 miliar. Angka ini bertambah 9,4% dari periode yang sama tahun 2010. Tapi dihitung secara keseluruhan, pada 2011 Credit Agricole mengalami rugi € 1,1 miliar.
Berbeda dengan dua pesaing utamanya yaitu Societe Generale dan BNP Paribas berhasil mencetak kenaikan untung.
Saham Credit Agricole langsung mundur 2,3%. Investor kecewa atas kerugian ini. Sebab, bank tidak akan membayarkan dividen pada pemegang saham.
Credit Agricole menyatakan berencana mengurangi jumlah dana yang diberikan ke bank ritel di Yunani yang dimilikinya yaitu Emporiki.
Bank mengaku total biaya investasi yang dikeluarkan di Yunani sebesar € 2,3 miliar. Kerugian diperkirakan masih akan berlanjut tahun ini sebab, baik Credit Agricole dan Emporiki memiliki eksposur yang besar terhadap obligasi Negeri Para Dewa tersebut. Terlebih, kepemilikannya akan dihapus bukukan hingga 75%.
Chief executive, Jean Paul Chifflet menyatakan bank akan dengan cepat memutuskan langkah penyesuaian termasuk membuat kerangka keuangan baru.