kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bawa Isu Nazisme untuk Serang Ukraina, Tapi Tokoh Neo-Nazi Jadi Aset Rusia


Sabtu, 19 Maret 2022 / 16:49 WIB
Bawa Isu Nazisme untuk Serang Ukraina, Tapi Tokoh Neo-Nazi Jadi Aset Rusia
ILUSTRASI. Tim penyelamat bekerja di sisa-sisa bangunan yang rusak akibat serangan udara saat serangan Rusia berlanjut di Dnipro, Ukraina, dalam?foto yang dirilis pada Jumat (11/3/2022). Bawa Isu Nazisme untuk Serang Ukraina, Tapi Tokoh Neo-Nazi Jadi Aset Rusia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Hingga tahun 1995, RNU membesar dan berpusat di Moskow. Tahun 1999, kelompok ini dilarang di Moskow dan sejak 2003 telah dilarang di beberapa wilayah di Rusia. Meski dilarang, pengaruh Neo-Nazi itu masih kental.

Rasisme di Rusia muncul terutama dalam bentuk sikap dan tindakan negatif oleh sebagian orang Rusia terhadap warga non-etnis Rusia, imigran atau turis.

Secara tradisional rasisme Rusia mencakup anti-Semitisme dan Tatarofobia, serta permusuhan terhadap berbagai bangsa di Kaukasus, Asia Tengah, Asia Timur, dan Afrika.

Baca Juga: Alasan Kemanusiaan, Rusia Umumkan Gencatan Senjata di 2 Kota Ukraina Ini

Kuatnya Neo-Nazi yang fasis di Rusia dapat dicontohkan dalam kasus Pemilu Parlemen Rusia tahun 2014. Saat itu pemimpin ekstrim nasionalis Partai Demokrat Liberal Rusia, Vladimir Zhirinovsky menyerukan pembatasan tingkat kelahiran di wilayah Kaukasus Utara yang didominasi Muslim di Rusia, dan membatasi pergerakan orang-orang dari wilayah itu ke seluruh negeri. 

Pernyataan itu mematik serangan bom di Volgograd, yang menewaskan beberapa orang Rusia. Meski Zhirinovsky kemudian meminta maaf atas kata-katanya, pernyataan rasis tersebut mengantarkannya ke parlemen dengan 140 ribu suara.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×