kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini kondisi Raja Salman pasca jalani operasi laparoskopi


Jumat, 24 Juli 2020 / 06:37 WIB
Begini kondisi Raja Salman pasca jalani operasi laparoskopi
ILUSTRASI. Raja Salman menjalani operasi laparoskopi untuk mengangkat kandung empedu di Rumah Sakit King Faisal, Riyadh. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Riyadh. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kembali memberi kabar kejutan. Terbaru, mereka mengumumkan kesehatan sang raja, Raja Salman yang belakangan sakit.

Dalam keterangan kerajaan yang dirilis SPA, raja menjalani operasi laparoskopi untuk mengangkat kandung empedu di Rumah Sakit King Faisal, Riyadh. Raja Salman berhasil menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedu, tiga hari setelah dia dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Dituduh terkait konspirasi, Twitter hapus QAnon, siapa itu?

Kabar itu merupakan kejutan. Sebab, Arab Saudi jarang memberikan laporan kesehatan sang raja yang memerintah sejak 2015 silam. Raja Salman menjadi penguasa Teluk kedua setelah Emir Qatar, heikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah, yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Kabar dirawatnya raja berusia 85 tahun itu terjadi di tengah mewabahnya virus corona, serta menurunnya harga minyak dunia. "Sang raja masih akan berada di rumah sakit untuk beberapa waktu setelah operasinya berjalan dengan sukses," jelas kerajaan dikutip AFP Kamis (23/7/2020).

Sebelumnya, mantan Gubernur Riyadh selama 48 tahun tersebut dilarikan ke rumah sakit Senin (20/7/2020) karena peradangan kandung empedu. Kabar dirawatnya sang raja berdampak pada penangguhan Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhemi, yang sedianya digelar Senin.

Sehari berselang, kerajaaan kayak minyak tersebut mengunggah video di mana Raja Salman memimpin rapat virtual kabinet dari rumah sakit. Pada 2017, Arab Saudi membantah rumor bahwa raja berniat turun takhta untuk memberi jalan bagi putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca juga: Ada hadiah US$ 2 juta atau Rp 29 miliar jika bisa bantu tangkap hacker ini

Sejak berkuasa, sang raja melancarkan reformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, dan memberi hak lebih besar pada perempuan. Dia juga disorot karena mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih tegas, dan memimpin koalisi menggempur pemberontak Houthi di Yaman. Raja Salman berkuasa pada 2015 setelah saudara tirinya, Raja Abdullah, wafat dalam usia 90 tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raja Salman Sukses Operasi Pengangkatan Kandung Empedu", 

Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×