kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.314   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.143   69,91   0,99%
  • KOMPAS100 1.051   12,17   1,17%
  • LQ45 828   10,07   1,23%
  • ISSI 213   0,83   0,39%
  • IDX30 428   6,36   1,51%
  • IDXHIDIV20 513   7,70   1,52%
  • IDX80 119   1,18   0,99%
  • IDXV30 122   0,50   0,41%
  • IDXQ30 140   1,93   1,39%

Beijing minta daerah menahan laju ekonomi


Kamis, 06 Januari 2011 / 15:34 WIB
Beijing minta daerah menahan laju ekonomi


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

BEIJING. Nafsu besar tenaga kurang. Pepatah ini tepat disematkan kepada pemerintah daerah di negeri China.

Sebanyak 30 pemerintah tingkat provinsi di negeri tembok raksasa ini berlomba menggenjot segala sumber daya yang ada demi meningkatkan laju perekonomian. Maklum, para pemerintah daerah setempat ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%-9%.

Tapi, Badan Perencana Pembangunan Nasional China (China’s National Development and Reform Commission) memperingatkan kepala daerah masing-masing. Pasalnya, menurut badan perencana ini, cuma lima atau enam provinsi saja yang sanggup menggapai angka pertumbuhan yang dicita-citakan.

Salah satu sumber utama penyebab gagalnya nafsu para pemerintah daerah adalah ketersediaan sumber daya energi yang tidak cukup. “Meski negeri kami bakal butuh 4 miliar kubik ton batubara dalam lima tahun ke depan, masih belum cukup untuk memompa pertumbuhan ekonomi,” kata Zhang Ping, Kepala China’s National Development and Reform Commision.

Beijing memang ingin meredam laju ekonomi yang dalam beberapa tahun terakhir ini menyentuh angka 10%. Target pertumbuhan ekonomi China dalam lima tahun kedepan adalah 7% saja. Hal ini untuk menciptakan keseimbangan antara pemborosan sumber daya energi dan kelestarian lingkungan.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×