Sumber: BBC | Editor: Hendra Gunawan
LONDON. Sejumlah hotel dan toko-toko di Inggris harus menelan pil pahit sebagai dampak ambruknya nilai tukar rubel. Penurunan nilai mata uang rubel berarti pengeluaran masyarakat Rusia dua kali lebih mahal.
Dikutip dari BBC, Global Blue menemukan jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung dan berbelanja ke Inggris turun 28% di sepanjang 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rusia termasuk salah satu sumber pendapatan wisatawan non-Uni Eropa bagi Inggris.
Sekadar informasi, Global Blue mengenalkan konsep belanja bebas pajak. Penduduk non-Uni Eropa dapat mengklaim kembali pajak pertambahan nilai senilai 20% jika belanja lebih dari £ 30.
Meski jumlah belanja turis Rusia turun, nilai pendapatan dari wisatawan China naik 20% pada bulan Desember 2014. Begitupun juga dengan pendapatan dari turis Hong Kong melambung 9%. Sedangkan, belanja turis asal Timur Tengah secara keseluruhan juga menguat dengan kontribusi pertumbuhan terbesar dari Qatar dan Kuwait yang masing-masing meningkat 33% dan 24%.