Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pengusaha kripto China Justin Sun bersedia membelanjakan US$ 1 miliar dari dananya sendiri untuk membeli aset milik Digital Currency Group (DCG).
DCG merupakan perusahaan induk dari Genesis, pemberi pinjaman kripto yang terancam bangkrut. .
Genesis membekukan penarikan pelanggan pada bulan November 2022 dan berusaha menghindari pengajuan kebangkrutan. Genesis berutang kepada krediturnya lebih dari US$ 3 miliar, menurut seseorang sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut, Sabtu (14/1).
Pemilik Genesis, DCG, juga merupakan perusahaan induk dari beberapa perusahaan crypto terkenal, termasuk manajer aset crypto Grayscale.
Baca Juga: Menimbang Penerapan Strategi Dollar Cost Averaging untuk Hadapi Crypto Winter
Di situs webnya, Geneis mencantumkan lebih dari 160 perusahaan dalam portofolio modal ventura. DCG sedang mempertimbangkan melepas sebagian dari portofolio itu untuk mengumpulkan uang, Financial Times melaporkan pada hari Kamis.
Sun mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa dia bersedia membelanjakan hingga US$ 1 miliar untuk membeli beberapa aset DCG. Namun, tergantung pada evaluasi mereka terhadap situasi.
Sun tidak merinci aset mana yang dia pertimbangkan untuk dibeli.
Juru bicaranya tidak mengungkapkan rincian kekayaan Sun. Tetapi harta SUN terdiri dari kripto dan mata uang tradisional.
DCG menolak berkomentar soal kabar pembelian aset kripto oleh Sun ini.
Sun adalah pendiri jaringan blockchain bernama TRON dan penasihat pertukaran crypto Huobi, yang minggu lalu mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 20% stafnya.
Sun yang merupakan pemain kripto terkenal di masa lalu secara terbuka menyatakan minatnya untuk membeli perusahaan lain atau aset mereka ketika ada kekhawatiran pasar tentang kesehatan keuangan perusahaan tersebut, tetapi kesepakatan semacam itu belum tentu terwujud.
Ketika perusahaan pertukaran uang kripto FTX menghadapi serbuan penarikan investor pada bulan November 2022 silam, Binance menyatakan telah menandatangani perjanjian yang tidak mengikat untuk membeli unit non-AS FTX.
Sehari kemudian Binance mengatakan membatalkan rencana tersebut setelah melakukan uji tuntas.
Saat FTX mencari dana darurat, Bloomberg melaporkan bahwa Sun mengatakan siap memberikan bantuan "miliaran". Kesepakatan itu juga tidak terjadi.
Baca Juga: Setelah Dua Bulan, Harga Bitcoin Akhirnya Kembali Tembus US$ 20.000