kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berkat vaksin corona buatan Pfizer, dua kakak beradik ini raup cuan US$ 8 miliar


Minggu, 15 November 2020 / 15:52 WIB
Berkat vaksin corona buatan Pfizer, dua kakak beradik ini raup cuan US$ 8 miliar
ILUSTRASI. Ilustrasi vaksin corona buatan Pfizer. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Reli saham yang dipicu oleh hasil uji coba vaksin Covid-19 yang menjanjikan dari Pfizer Inc telah menghasilkan cuan bagi banyak investor. Salah satu kisah paling dramatis adalah dari dua kakak beradik di asal Jerman.

Andreas dan Thomas Stuengmann secara kolektif telah menambah sekitar US$ 8 miliar ke dalam total kekayaan mereka tahun ini berkat saham mereka di BioNTech SE. Perusahaan Jerman ini merupakan salah satu pihak yang ikut mengembangkan vaksin dengan Pfizer.

Hasilnya saham BioNTech di Amerika melonjak minggu ini setelah produsen obat kelas kakap di AS ini melaporkan bahwa vaksin buatannya berhasil mencegah 90% infeksi gejala Covid-19 kepada puluhan ribu sukarelawan. 

Baca Juga: Naturgy jual pabrik di Cili senilai US$ 3 miliar

Dengan total kekayaan yang mencapai US$ 22 miliar itu, saudara kembar ini telah menjadi pemilik salah satu perusahaan farmasi dan kesehatan terbesar di dunia. Menurut data Bloomberg Billionaires Index, dua pria yang berusia 70 tahun ini berhasil membentuk kerajaan mereka dengan menginvestasikan kembali hasil bisnis obat generik keluarga mereka. 

"Mereka telah mengubah kekayaan mereka hanya dengan percaya pada sains," kata Paul Westall, salah satu pendiri Grup Agreus.

Melansir artikel Bloomberg, Minggu (15/11) kakak beradik ini mendirikan kantor keluarga mereka bernama Athos Service setelah Novartis AG mengumumkan pada 2005 bahwa pihaknya telah membeli perusahaan obat mereka bernama Hexal berikut dengan beberapa sahmnya di EON Labs dengan harga gabungan sekitar US$ 6,7 miliar.

Thomas Struengmann mengatakan dalam wawancaranya di bulan Desember bahwa Dia dan saudaranya telah berjanji bahwa mereka tidak akan menginvestasikan uang lebih dari € 1 miliar karena faktor risikonya. Mereka akhirnya melanggar janji tersebut setelah melihat adanya prospek bisnis di farmasi. "Anda ingin melihat tanaman kecil anda terus tumbuh," katanya. 

Baca Juga: Asia bakal punya blok perdagangan terbesar di dunia, China paling diuntungkan?

Truhan mereka pada BioNTech telah melambangkan ambisi mereka untuk mendanai inovasi di sektor farmasi. Mereka telah membantu memberikan dana sebesar € 150 juta dalam bentuk uang pada tahun 2008 dan sekarang memiliki sekitar setengah saham perusahaan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×