Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berkshire Hathaway Inc mengumumkan laba operasional secara kuartalan turun lebih dalam dari yang diperkirakan para analis. Hal ini disebabkan pelemahan bisnis asuransi asuransi, pelambatan ekonomi dan perang dagang yang membebani konglomerasi yang dikelola oleh miliarder Warren Buffett ini.
Dilansir dari Reuters, laba operasional Berkshire di kuartal kedua turun 11% menjadi US$ 6,14 miliar atau sekitar US$ 3,757 per saham Kelas A. Setahun lalu, perusahaan masih bisa meraup laba operasional US$ 6,89 miliar, atau sekitar US$ 4,190 per saham Kelas A.
Baca Juga: Penembakan massal terjadi di Texas, dua puluh orang meninggal dunia
Sebelumnya analis memperkirakan laba operasional Berkshire di kuartal II ini masih bisa mencapai sebesar $ 3,851.28 per saham.
Meski begitu, laba bersih kuartalan Berkshire naik 17% menjadi US$ 14,07 miliar, atau US$ 8.608 per saham Kelas A. Dari sebelumnya US$ 12,01 miliar, atau US$ 7.301 per saham Kelas A yang mencerminkan keuntungan yang lebih tinggi yang belum direalisasi dari investasi Berkshire.
Aturan akuntansi AS mengharuskan Berkshire untuk melaporkan keuntungan tersebut dengan penghasilan. Aturan itu menambah volatilitas pada hasil bersih Berkshire, dan Buffett mengatakan hal itu bisa menyesatkan investor.
Baca Juga: Di hotel terpencil Bretton Woods ini, dolar AS dinobatkan jadi matauang dunia
Bisnis asuransi menjadi salah satu sektor yang menekan kinerja Berkshire. Perusahaan asuransi mobil Berkshire Geico menderita sejumlah besar klaim kecelakaan. Sementara adanya perang tarif ikut menekan bisnis asuransi kargo perusahaan.
Di sisi lain, tingkat pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 2,1% pada kuartal kedua dari 3,1% pada kuartal pertama, karena percepatan pengeluaran konsumen sebagian diimbangi oleh penurunan ekspor, manufaktur dan investasi bisnis, yang mencerminkan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.