kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berkshire terantuk skandal Wells Fargo


Senin, 07 November 2016 / 06:32 WIB
Berkshire terantuk skandal Wells Fargo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Berkshire Hathaway Inc melaporkan penurunan laba bersih kuartal III 2016 sebesar 24%. Di periode tersebut, laba perusahaan milik konglomerat Warren Buffett itu tercatat sebesar US$ 7,2 miliar atau US$ 4.379 per saham.

Sebagai perbandingan, di kuartal III 2015, laba Berkshire mencapai US$ 9,43 miliar atau US$ 5.737 per saham. Penurunan laba bersih terjadi lantaran nilai investasi Berkshire di saham Wells Fargo & Co jatuh lebih dari 6% dari sebelumnya US$ 23,7 miliar.

Wells Fargo tertimpa masalah setelah karyawannya diketahui membuka 2 juta akun simpanan dan kartu kredit, tanpa persetujuan nasabah. Gara-gara skandal pemalsuan rekening itu, Wells Fargo harus membayar denda US$ 185 juta ke regulator Amerika Serikat.

Pada 30 September 2016, Berkshire telah melaporkan nilai kepemilikan saham di Wells Fargo & Co sebesar US$ 22,1 miliar. Nilai saham Berkshire tersebut setara 10% saham Wells Fargo.

Berkshire masih menjadi pemegang saham terbesar Wells Fargo.

Bisnis asuransi

Meski laba bersih menurun, laba operasional perusahaan ini justru meningkat. Laba usaha di luar keuntungan dan kerugian investasi dan derivatif Berkshire naik 7% menjadi US$ 4,85 miliar atau setara US$ 2.951 per saham.

Angka ini lebih rendah dari proyeksi analis yang disurvei Reuters yang mengestimasi US$ 3.058,1 per saham. Hasil yang lebih rendah dari perkiraan analis karena melemahnya bisnis asuransi otomotif Geico dan juga BNSF Railway.

Laba perusahaan asuransi Berkshire secara keseluruhan turun 11% menjadi US$ 1,12 miliar di kuartal III 2016. Penurunan terjadi akibat kenaikan klaim dari bencana badai dan kecelakaan. Tapi bisnis asuransi masih menjadi mesin pencetak uang Berkshire.

Sementara, keuntungan BNSF jatuh 12% menjadi US$ 1,02 miliar. Permintaan batubara dan minyak bumi yang menurun menodai kinerja BNSF. Untungnya laba bisnis Berkshire di manufaktur jasa dan ritel perusahaan naik 45% menjadi US$ 1,7 miliar.

Laba unit bisnis Berkshire Hathaway di bidang energi juga meningkat 19% menjadi $ 932 juta. Kenaikan tersebut terbantu margin listrik yang lebih tinggi. Secara total, pendapatan Berkshire di kuartal III 2016 tercatat sebanyak US$ 59,1 miliar dengan book value per saham meningkat 2% menjadi US$ 163,78.

Pada September 2016, kas Berkshire mencapai US$ 84,8 miliar. "Kas cukup besar menjadi senjata terpendam untuk melakukan banyak akuisisi," ujar Steven Check, pendiri Check Capital Management kepada Reuters.

Pada awal tahun ini, Berkshire mengakuisisi perusahaan pemasok komponen pesawat terbang, Presisi Castparts Corp.

Menurut Bill Smead, Kepala Eksekutif Smead Capital Management seperti dikutip Wall Street Journal, hambatan Berkshire adalah bagaimana meningkatkan bisnis kereta api yang stagnan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×