kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkunjung ke Sri Lanka, Pompeo: China telah lakukan pelanggaran hukum ke Sri Lanka


Rabu, 28 Oktober 2020 / 14:25 WIB
Berkunjung ke Sri Lanka, Pompeo: China telah lakukan pelanggaran hukum ke Sri Lanka
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Dinesh Gunawardena


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - COLOMBO. Dalam rangkaian kunjungannya ke Asia, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo hari ini, Rabu (28/10), tiba di Sri Lanka. Pasca pertemuan, Pompeo menyebut China telah membawa pengaruh buruk untuk Sri Lanka.

Dikutip dari Reuters, Pompeo dengan tegas menyebut bahwa Partai Komunis China telah bertindak sebagai 'predator' di Sri Lanka.

Pejabat tertinggi dalam urusan luar negeri AS ini meggarisbawahi sejumlah pelanggaran hukum serta kesepakatan yang tidak adil antara China dan Sri Lanka.

"Kami melihat adanya kesepakatan yang buruk, pelanggaran kedaulatan, dan pelanggaran hukum di darat dan laut. Partai Komunis China adalah predator. Amerika Serikat datang dengan cara berbeda, kami datang sebagai teman dan mitra," ungkap Pompeo, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Kerjasama militer baru AS dan India permudah akses ke data satelit penting

Kunjungan Pompeo ke Sri Lanka kali ini cukup menarik. Berbeda dengan India, tujuan kunjungan sebelumnya, Sri Lanka adalah sekutu dekat China.

China telah menginvestasikan miliaran dolar di Sri Lanka untuk kebutuhan pelabuhan dan jalan raya yang merupakan bagian dalam program Belt and Road Initiative. Program ini ditujuakan untuk kemudahan akses transportasi dan penyaluran energi.

Meskipun terlihat baik-baik saja, AS melihat program bantuan yang diberikan China tersebut dirancang untuk menjebak negara-negara kecil dalam utang.

Di kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Dinesh Gunawardena menyambut baik kunjungan Pompeo ke negaranya. Ia meyakinkan bahwa Sri Lanka menginginkan perdamaian dan hubungan baik dengan semua.

"Sri Lanka adalah negara netral, non-blok, berkomitmen untuk perdamaian. Kami berharap dapat melanjutkan hubungan baik dengan AS dan negara lain," tegas Gunawardena.

Selanjutnya: Pentagon melihat ancaman serius dari program misil dan rudal terbaru Korea Utara




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×