kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bermain tenis meja untuk mengasah strategi bisnis (4)


Minggu, 06 Oktober 2019 / 10:50 WIB
Bermain tenis meja untuk mengasah strategi bisnis (4)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

He Xiaopeng sukses membangun mobil listrik. Salah satu kesuksesannya terbentuk saat meniru Ellon Musk, pemilik Tesla. Ia dengan terang-terangan mengaku meniru paten milik Tesla yang memang dibuka ke publik untuk membangun kendaraan listrik. Xiaopeng juga mengasah strategi berbisnis dari bermain tenis meja. Tak heran, strategi keluar dari Alibaba dan membangun Xpeng Motors menjadi jitu karena menjadikannya sebagai miliarder.

Bos XPeng Motors yang juga miliarder dunia He Xiaopeng punya kegemaran bermain tenis meja alias ping pong. Bagi Xiaopen, olahraga tenis meja ini juga berguna bagi pebisnis untuk mengasah strategi mengahadapi pasar yang ketat.

"Ping pong merupakan olahraga strategi. Dengan bermain ping pong, saya dapat melihat kekuatan maupun kelemahan lawan saya, dan pada akhirnya membuat permainan saya semakin baik," kata dia dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post, belum lama ini.

Hal tersebut juga menjadi karakternya dalam melakukan bisnis. Sabar memantau pasar untuk meluncurkan produk guna memastikan produk yang dirilis memiliki kualitas mumpuni. Ini pula yang ia lakukan saat membangun XPeng Motors.

XPeng Motors mulai dibangun pada tahun 2014 oleh Xiaopeng. Tak lama setelah ia menjual perusahaanya UC Web kepada Alibaba inc. Namun, Xiaopeng baru benar-benar menggarap XPeng Motor tahun 2017. Sepanjang tahun 2014 hingga 2017 XPeng Motors cuma melakukan riset dan pengembangan produk.

Sebagai catatan, Xiaopeng juga mengaku pendirian XPeng Motor juga terinspirasi oleh Elon Musk yang juga pada 2014 membebaskan 200 paten Tesla Motor Inc untuk digunakan publik. Ia juga mengaku memang terobsesi dengan Tesla dan Musk. Dan memang mengunakan paten-paten Tesla yang bersifat publik untuk mengembangkan XPeng Motors.

Pada 2017, setelah XPeng Motors siap merilis produk ia teguh untuk meninggalkan kursi eksekutif di Alibaba yang ia dapat dari penjualan UC Web. Tak lama setelahnya, XPeng Motors berhasil mengeluarkan XPeng 1.0 Jike Version.

Dari laman resminya XPeng 1.0 Jike Version merupakan mobil SUV listrik yang dapat melaju hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 5,8 detik saja. Mobil ini dapat berjalan sepanjang 300 kilometer dengan menggunakan baterai penuh.

Sejumlah kemampuan kecerdasan buatan juga memperkaya fitur XPeng 1.0 Jike Version seperti parkir otomatis, low-speed follow, voice interaction, dan remote control. Meski sudah dijual mobil ini belum dijual massal ke umum.

Alasannya, sebuah perusahaan otomotif berbasis listrik tak cuma memproduksi kendaraan yang baik melainkan juga mesti memenuhi tiga aspek. Pertama, produknya mesti sesuai dengan regulasi, bahkan standar global. Kedua, perusahaan juga mesti menciptakan rantai pasok berskala besar dan andal. Ketiga, dapat menyediakan layanan secara menyeluruh mulai menyediakan aplikasi agar mengajukan pelat nomor kendaraan, layanan purnajual, hingga pusat isi ulang bahan bakar yang mudah dijangkau.

Makanya setelah rampung menyelesaikan XPeng 1.0 Jike Version, Xiaopeng melanjutkan pengembangan XPeng 2.0 Jike Version yang kemudian menjelma menjadi XPeng G3. Model pertama yang diproduksi secara massal dan sudah mulai digunakan masyarakat pada 2018 lalu.

Selain itu, kini XPeng Motor juga tengah mengembangkan model terbarunya XPeng P7 yang diprediksi akan dikirim para pemesan pada akhir tahun ini. XPeng P7 termasuk unggul di kelasnya lantaran telah memiliki fitur self driving car alias mobil tanpa pengemudi.

Industri otomotif adalah bisnis yang ketat. "Saya seorang yang pesimistis dan optimistis dalam waktu bersamaan. Saat memulai bisnis hal pertama yang saya perhatikan adalah rintangan dan risiko, makanya saya membuat rencana sedemikian rupa. Namun rasa pesimistis saya semuanya akan saya lupakan saat rencana tersebut dieksekusi," katanya.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×