kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bernard Arnault Keluar dari Daftar Puncak Orang Terkaya Dunia


Selasa, 24 September 2024 / 23:14 WIB
Bernard Arnault Keluar dari Daftar Puncak Orang Terkaya Dunia
Orang terkaya Eropa Bernard Arnault terlempar dari daftar puncak orang terkaya dunia setelah saham perusahannya merosot.


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Bernard Arnault, pendiri dan CEO konglomerat barang mewah LVMH, telah turun peringkat dari orang terkaya di dunia menjadi posisi kelima. Hal ini terjadi setelah penurunan harga saham perusahaannya sebesar 20%, yang menyebabkan kekayaan bersihnya berkurang hingga U$ 54 miliar.

Arnault, yang memimpin berbagai merek prestisius seperti Moët Hennessy, Louis Vuitton, Dior, Givenchy, dan Fendi, memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 231 miliar pada akhir Maret 2024, menurut Bloomberg Billionaires Index. 

Saat itu, ia berada di posisi teratas, mengalahkan CEO Tesla Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan CEO Meta Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Diprediksi Bakal Geser Elon Musk dari Puncak Daftar Terkaya Dunia

Namun, pada Senin (23/9/2024) lalu, kekayaan Arnault diperkirakan turun menjadi US$ 177 miliar. Kini, ia berada di bawah para eksekutif tersebut serta pendiri Oracle, Larry Ellison. 

Selama setahun terakhir, saham LVMH telah turun lebih dari 16%, dengan nilai saham saat ini diperdagangkan sekitar US$ 132 per lembar. 

Arnault sendiri memiliki sekitar 48% saham dari konglomerat barang mewah tersebut. Sejak awal tahun 2024, kekayaannya telah turun US$ 30 miliar, menjadikannya orang yang paling merugi sepanjang tahun ini.

Kondisi LVMH

Pada paruh pertama tahun 2024, LVMH melaporkan sedikit penurunan pendapatan, dengan divisi anggur dan minumannya mengalami penurunan yang lebih signifikan. 

Menurut Jean-Jacques Guiony, Chief Financial Officer LVMH, dalam panggilan pendapatan perusahaan pada akhir Juli, penurunan volume penjualan terutama terlihat di produk anggur dan sampanye, dengan penurunan mencapai dua digit.

Baca Juga: Elon Musk Diprediksi Jadi Triliuner Pertama Dunia pada 2027, Prajogo Pangestu 2028

Selain itu, penurunan permintaan tidak hanya dialami oleh LVMH. Sejumlah merek mewah besar lainnya juga melaporkan kerugian tahun ini. Bank of America mencatat bahwa pendapatan industri barang mewah mengalami pertumbuhan paling lambat dalam 15 kuartal terakhir pada kuartal kedua tahun 2024, dengan penurunan permintaan selama Juli, Agustus, dan September.

Capri Holdings, yang menaungi merek Michael Kors, melaporkan penurunan pendapatan sebesar 14% pada kuartal pertama tahun fiskal 2025.

Kekayaan Bernard Arnault

Meski Arnault kehilangan sebagian besar kekayaannya tahun ini akibat kondisi pasar barang mewah yang lesu, dengan kekayaan bersih sebesar US$ 177 miliar, ia masih lebih kaya dari mantan CEO Microsoft Bill Gates dan Steve Ballmer, serta Warren Buffett, Michael Dell, dan CEO Nvidia Jensen Huang.

Selain itu, Arnault tetap aktif berinvestasi. Tahun ini, ia dan kantor keluarganya telah menginvestasikan ratusan juta dolar pada lima startup yang fokus pada kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Kisah Inspiratif Jeff Bezos, Sukses Dirikan Amazon dan Jadi Orang Terkaya di Dunia

Pada Juli lalu, ia sempat bersaing untuk mengakuisisi Hotel Bauer di Venesia seharga US$ 305 juta, namun gagal menang dalam persaingan tersebut.

Arnault, yang kini berusia 75 tahun, tidak berencana untuk mundur dari posisinya. Ia bahkan memperpanjang batas usia pensiun untuk ketua dan CEO perusahaan dari 75 menjadi 80 tahun agar dapat terus memimpin LVMH. 

Meskipun demikian, Arnault mengungkapkan bahwa ia masih menikmati pekerjaannya dan bekerja selama 12 jam setiap hari.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×