Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, Threads, dan WhatsApp terus mengalami peningkatan pesat dalam daftar orang terkaya dunia.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Zuckerberg telah tumbuh sebesar US$51 miliar sepanjang tahun 2024, mencapai total US$179 miliar. Hal ini menempatkannya di posisi keempat di bawah Elon Musk (US$248 miliar), Jeff Bezos (US$202 miliar), dan Bernard Arnault (US$180 miliar).
Peningkatan Pesat Kekayaan Zuckerberg
Peningkatan kekayaan Zuckerberg sepanjang tahun ini merupakan yang paling cepat dibandingkan para pesaingnya. Kekayaan bersihnya meningkat sebesar US$51 miliar, jauh melebihi kenaikan kekayaan Elon Musk yang sebesar US$19 miliar dan Jeff Bezos yang sebesar US$25 miliar.
Baca Juga: Anggota Klub US$100 Miliar Menyusut Menjadi 12 Orang, Siapa Saja yang Terpental?
Awal tahun ini, Zuckerberg berada di peringkat keenam, namun hanya dalam beberapa bulan, ia berhasil naik ke peringkat ketiga sebelum turun kembali ke posisi keempat.
Meski saat ini tertinggal dari Musk dan Bezos, Zuckerberg memiliki peluang besar untuk mengejar mereka. Kekayaan yang berasal dari saham teknologi seperti Meta, Tesla, dan Amazon cenderung sangat fluktuatif.
Bahkan, hanya dalam beberapa bulan, kekayaan Musk turun menjadi US$164 miliar pada April 2024, dan kekayaan Bezos pada awal tahun juga sedikit lebih rendah dari Zuckerberg saat ini.
Dinamika Pasar Teknologi
Zuckerberg, Musk, dan Bezos sama-sama mengandalkan perusahaan teknologi besar yang sangat dipengaruhi oleh laporan keuangan, investigasi hukum, dan tren pasar global. Pergerakan nilai saham dari ketiga perusahaan tersebut seringkali bergerak seiring, baik naik maupun turun.
Namun, laporan keuangan yang buruk atau kasus hukum yang signifikan bisa dengan mudah menurunkan nilai kekayaan Musk dan Bezos, memberikan peluang bagi Zuckerberg untuk mengambil alih posisi teratas.
Baca Juga: Trump Klaim Mark Zuckerberg Akan Memilihnya pada Pemilu 2024, Begini Tanggapan Meta
Selain itu, Zuckerberg juga memiliki keuntungan dari faktor usia. Pada usia 40 tahun, ia memiliki lebih banyak waktu dibandingkan Musk yang berusia 53 tahun dan Bezos yang berusia 60 tahun untuk terus menumbuhkan kekayaannya.
Mengacu pada apa yang pernah dikemukakan oleh penulis Morgan Housel dalam bukunya The Psychology of Money, Warren Buffett mengumpulkan lebih dari 99% kekayaannya setelah usia 65, yang menegaskan kekuatan waktu dalam memperkuat kekayaan.
Sejarah Awal dan Kebangkitan Meta
Zuckerberg memulai karirnya dengan mendirikan Facebook pada tahun 2004 saat masih berusia 19 tahun. Pada tahun 2012, di usia 28, ia membawa Facebook go public.
Kini, Meta merupakan perusahaan publik terbesar ketujuh di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar US$1,3 triliun, melampaui banyak raksasa korporat lain seperti Berkshire Hathaway (US$989 miliar), Tesla (US$723 miliar), Walmart (US$633 miliar), dan JPMorgan (US$585 miliar).
Perjalanan Zuckerberg dalam beberapa tahun terakhir sangat menarik. Saham Meta sempat anjlok lebih dari 75% antara September 2021 hingga November 2022 akibat kekhawatiran investor terhadap fokus Zuckerberg pada bisnis metaverse yang masih dalam tahap awal, serta penurunan minat umum terhadap saham teknologi.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Pilih Netral dalam Pemilu Presiden AS 2024, Ini Alasannya
Penurunan ini memotong kekayaan bersih Zuckerberg menjadi hanya US$35 miliar pada puncak terendahnya.
Namun, saham Meta telah melesat lebih dari lima kali lipat sejak saat itu, dengan kenaikan sebesar 65% dalam setahun terakhir.
Kenaikan ini mengangkat kembali kekayaan bersih Zuckerberg dan mencerminkan keyakinan Wall Street bahwa Meta akan meraih keuntungan besar dari revolusi kecerdasan buatan (AI), serta rasa lega dari para investor karena Zuckerberg mulai mengendalikan pengeluaran perusahaannya.
Prospek Zuckerberg Menjadi Orang Terkaya di Dunia
Meskipun Zuckerberg saat ini masih berada di belakang Musk dan Bezos, momentum kuat yang ia miliki bisa membuatnya dengan cepat menyusul mereka. Kekayaan para taipan teknologi sangat dipengaruhi oleh volatilitas pasar saham dan kebijakan internal perusahaan mereka.
Selain itu, kemungkinan besar Zuckerberg dapat naik ke puncak jika Musk atau Bezos melakukan donasi filantropis besar-besaran, sebagaimana yang telah dilakukan Warren Buffett yang telah menyumbangkan lebih dari setengah sahamnya di Berkshire Hathaway.
Baca Juga: Meta: Peretas Iran Menyusup WhatsApp Milik Staf Administrasi Biden dan Trump
Zuckerberg belum berada di titik untuk menggeser Musk atau Bezos, tetapi pertumbuhan kekayaan yang pesat dan fluktuasi nilai perusahaan teknologi besar menunjukkan bahwa segala sesuatu bisa berubah dengan cepat.