kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Berniat menyerang markas militan, drone AS malah tewaskan puluhan petani Afghanistan


Jumat, 20 September 2019 / 13:54 WIB
Berniat menyerang markas militan, drone AS malah tewaskan puluhan petani Afghanistan
ILUSTRASI. Pesawat tanpa awak angkatan udara AS


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JALALABAD. Pesawat tak berawak milik Amerika Serikat yang dimaksudkan untuk menghantam tempat persembunyian Negara Islam (IS) di Afghanistan malah menewaskan sedikitnya 30 warga sipil yang tengah beristirahat setelah seharian bekerja di ladang.

Dilansir dari Reuters, serangan pada Rabu malam ini juga melukai 40 orang setelah secara tidak sengaja menargetkan petani dan buruh yang baru saja selesai mengumpulkan kacang pinus di pegunungan Wazir Tangi di provinsi Nangarhar timur.

Baca Juga: Sebanyak 1,7 juta siswa di Malaysia terkena dampak kabut asap

"Para pekerja telah menyalakan api unggun dan duduk bersama ketika sebuah drone menargetkan mereka," kata Kepala suku Malik Rahat Gul.

Kementerian Pertahanan Afghanistan dan seorang pejabat senior AS di Kabul mengkonfirmasi serangan pesawat tak berawak, tetapi tidak menyebut rincian korban sipil.

"Militer Amerika melakukan serangan drone terhadap teroris Da'esh (IS) di Nangarhar, ”kata Kolonel Sonny Leggett, juru bicara pasukan AS di Afghanistan. 

"Kami menyadari dugaan meninggalnya non-kombatan dan bekerja sama dengan pejabat setempat untuk menentukan fakta."

Sekitar 14.000 tentara AS berada di Afghanistan yang melatih dan memberi nasihat kepada pasukan keamanan Afghanistan sekaligus melakukan operasi kontra-pemberontakan melawan IS dan gerakan Taliban.

Baca Juga: Fasilitasnya diserang, Saudi mempertimbangkan lokasi sekunder untuk IPO Aramco

Haidar Khan, yang memiliki ladang kacang pinus, mengatakan sekitar 150 pekerja ada di sana di masa panen seperti saat ini. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya masih hilang.

Seseorang yang selamat dari serangan pesawat tak berawak itu mengatakan sekitar 200 buruh sedang tidur di lima tenda yang diletakkan di dekat ladang pertanian ketika serangan itu terjadi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×