Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's telah merevisi global ekonomi makro dan perkiraan pertumbuhan negara G20. Wabah coronavirus yang menyebar dengan cepat di luar Cina hingga ke sejumlah negara ekonomi utama menjadi penyebabnya.
Sekarang, tampaknya virus masih akan menjadi menyebar ke beberapa negara dan meredam aktivitas ekonomi global hingga kuartal kedua tahun ini. Moody's merevisi perkiraan pertumbuhan awal untuk ekonomi G20 menjadi 2,1% atau lebih rendah 0,3% dari sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi China di tahun 2020 juga telah dipangkas menjadi 4,8% dari estimasi sebelumnya sebesar 5,2%. Untuk Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi diperkirakan di 1,5%, turun dari sebelumnya diproyeksikan di 1,7%.
Selain itu, permintaan yang lemah, harga komoditas dan harga minyak akan tetap fluktuatif cenderung melemah. "Beberapa perkembangan yang masuk akal bisa mengarah pada skenario yang lebih negatif daripada baseline kami ramalan," kata Wakil Presiden Moody's, Madhavi Bokil.
Baca Juga: Virus Korona Mulai Gerogoti Pertumbuhan Ekonomi
Ini karena jumlah konsumsi yang berkurang secara berkelanjutan ditambah penutupan bisnis yang sangat panjang. Dampak jangka panjang akan mengganggu pendapatan dan mendorong PHK. "Kondisi seperti itu pada akhirnya dapat memberi dinamika resesi," sebut Bokil dalam rilis, Senin (9/3).
Moody's mengharapkan bank sentral untuk melonggarkan moneter dan memperkuat langkah-langkah fiskal. Federal Reserve AS telah memotong tingkat bunga acuan sebesar 50 basis poin. Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang juga telah memastikan akan memberikan dukungan kebijakan dan membatasi sebagian pasar keuangan global volatilitas serta melawan pengetatan kondisi keuangan.