CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Berpotensi resesi, Moody's pangkas pertumbuhan ekonomi negara G20 0,3% jadi 2,1%


Senin, 09 Maret 2020 / 10:44 WIB
Berpotensi resesi, Moody's pangkas pertumbuhan ekonomi negara G20 0,3% jadi 2,1%
ILUSTRASI. Moody's pangkas pertumbuhan ekonomi G20 karena virus corona


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's telah merevisi global ekonomi makro dan perkiraan pertumbuhan negara G20. Wabah coronavirus yang menyebar dengan cepat di luar Cina hingga ke sejumlah negara ekonomi utama menjadi penyebabnya. 

Sekarang, tampaknya virus masih akan menjadi menyebar ke beberapa negara dan meredam aktivitas ekonomi global hingga kuartal kedua tahun ini. Moody's merevisi perkiraan pertumbuhan awal untuk ekonomi G20 menjadi 2,1% atau lebih rendah 0,3% dari sebelumnya. 

Pertumbuhan ekonomi China di tahun 2020 juga telah dipangkas menjadi 4,8% dari estimasi sebelumnya sebesar 5,2%. Untuk Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi diperkirakan di 1,5%, turun dari sebelumnya diproyeksikan di 1,7%. 

Selain itu, permintaan yang lemah, harga komoditas dan harga minyak akan tetap fluktuatif cenderung melemah. "Beberapa perkembangan yang masuk akal bisa mengarah pada skenario yang lebih negatif daripada baseline kami ramalan," kata Wakil Presiden Moody's, Madhavi Bokil. 

Baca Juga: Virus Korona Mulai Gerogoti Pertumbuhan Ekonomi

Ini karena jumlah konsumsi yang berkurang secara berkelanjutan ditambah penutupan bisnis yang sangat panjang. Dampak jangka panjang akan mengganggu pendapatan dan mendorong PHK. "Kondisi seperti itu pada akhirnya dapat memberi dinamika resesi," sebut Bokil dalam rilis, Senin (9/3). 

Moody's mengharapkan bank sentral untuk melonggarkan moneter dan memperkuat langkah-langkah fiskal. Federal Reserve AS telah memotong tingkat bunga acuan sebesar 50 basis poin. Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang juga telah memastikan akan memberikan dukungan kebijakan dan membatasi sebagian pasar keuangan global volatilitas serta melawan pengetatan kondisi keuangan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×