kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   0,00   0,00%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Biden: China akan sulit menjadi pemimpin dunia jika masih terlibat pelanggaran HAM


Rabu, 17 Februari 2021 / 16:22 WIB
Biden: China akan sulit menjadi pemimpin dunia jika masih terlibat pelanggaran HAM
ILUSTRASI. Presiden Joe Biden melambai setelah dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, saat pelantikannya di Front Barat Capitol AS di Washington, AS, 20 Januari 2021.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

Perbincangan kedua pemimpin ini dinilai akan membuka babak baru di tengah sibukanya perang dagang, kisruh di Hong Kong, sengketa Laut China Selatan dan Taiwan, hingga dugaan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

Dilansir dari Reuters, dalam obrolannya dengan Biden, Xi menegaskan bahwa kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang bisa diambil demi mencapai keamanan dunia. Ia juga menyebut kedua negara perlu mengelola perselisihan dengan cara yang konstruktif.

Dalam obrolan singkatnya, Xi berulang kali mendorong upaya dialog antara kedua negara untuk bisa lebih memahami kepentingan nasional satu sama lain dan menghindari kesalahpahaman.

Berdasarkan pernyataan Gedung Putih, Joe Biden menekankan kepada Xi Jinping bahwa AS memprioritaskan untuk melestarikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, wilayah di mana Amerika Serikat dan China merupakan saingan strategis utama.

Selanjutnya: Xi Jinping: Konfrontasi China-AS bisa menjadi bencana untuk kedua negara




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×