kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bill Gates Jual Saham Microsoft dan Borong Berkshire Hathaway


Rabu, 21 Agustus 2024 / 09:22 WIB
Bill Gates Jual Saham Microsoft dan Borong Berkshire Hathaway
Bill Gates Jual Saham Microsoft dan Borong Berkshire Hathaway


Sumber: Daily Investor | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Pada kuartal II-2024, Bill & Melinda Gates Foundation Trust mengurangi kepemilikan sahamnya di Microsoft, meningkatkan investasinya di Berkshire Hathaway, dan menjual seluruh sahamnya di Carvana.

Perubahan ini terungkap dalam laporan 13F yang diajukan Berkshire kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS, yang diwajibkan bagi semua investor yang mengelola dana lebih dari US$ 100 juta.

Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, bersama mantan istrinya, Melinda Gates, mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 2000. Pada tahun 2006, yayasan ini membentuk struktur dua entitas untuk memisahkan antara pekerjaan programatik dan pengelolaan aset yayasan.

Baca Juga: Lahan Pertanian Milik Bill Gates Hasilkan Kentang Goreng untuk McDonald's

Struktur tersebut terdiri dari Bill & Melinda Gates Foundation, yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan dana kepada penerima hibah, serta Bill & Melinda Gates Foundation Trust, yang mengawasi dana abadi dan membiayai inisiatif yayasan.

Pada kuartal II-2024, yayasan tersebut terus melakukan penyesuaian signifikan terhadap portofolionya, yang bernilai sekitar US$ 47,67 miliar per 30 Juni 2024. Yayasan ini juga mengurangi kepemilikannya menjadi 23 saham, turun dari 24 saham pada kuartal sebelumnya.

Salah satu perubahan paling mencolok adalah pengurangan saham Microsoft sebesar 4,41%. Meskipun terjadi pengurangan ini, Microsoft tetap menjadi kepemilikan terbesar yayasan, dengan nilai US$ 15,59 miliar, atau 32,71% dari total portofolio.

Selain itu, Yayasan ini juga meningkatkan kepemilikannya di Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik triliuner Warren Buffett. Yayasan ini menambah 42,29% sahamnya di Berkshire Hathaway, menjadikannya kepemilikan terbesar kedua dalam portofolio, yang mencapai 21,01%.

Baca Juga: Pendidikan dan Jurusan yang Ditempuh 10 Orang Terkaya di Dunia

Langkah ini menandai perubahan strategi, di mana Berkshire Hathaway sebelumnya sempat turun ke posisi kedua dalam portofolio pada akhir 2022, tetapi kini kembali diperkuat dengan tambahan investasi.

Yayasan ini juga memiliki investasi di perusahaan besar lainnya, termasuk Walmart, Coca-Cola, dan FedEx. Selain itu, Bill & Melinda Gates Foundation juga memegang saham di perusahaan produsen bir yang terdaftar di JSE, AB InBev, yang memiliki merek bir lokal populer seperti Black Label, Castle, dan Windhoek.

Yayasan memiliki 1.703.000 saham di AB InBev dengan nilai US$ 99.029.000, yang hanya mencakup 0,21% dari portofolio yayasan.

Bill & Melinda Gates Foundation juga menjual seluruh sahamnya di Carvana, sebuah perusahaan ritel mobil bekas online yang berbasis di Tempe, Arizona. Investasi yayasan mencerminkan pendekatan yang beragam, dengan kepemilikan yang signifikan di berbagai industri, mulai dari teknologi, industri, hingga barang konsumsi dan transportasi.

Baca Juga: Warren Buffett Benci Kesalahan Manajemen di Gates Fondation, Persahabatan Berakhir

Meskipun mengurangi kepemilikan di beberapa saham utama, strategi yayasan tampaknya berfokus pada konsolidasi investasinya di sejumlah kecil perusahaan berperforma tinggi, sambil tetap melakukan diversifikasi dengan peluang pertumbuhan yang lebih kecil namun berpotensi tinggi. 

Penataan ulang portofolio ini menunjukkan komitmen yayasan untuk menyelaraskan investasinya dengan tujuan yang lebih luas serta beradaptasi dengan kondisi pasar.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×